Pilpres AS: Donald Trump Tuduh Philadelphia Curang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH -Pada hari pemilihan umum AS, beredar tuduhan adanya kecurangan di Philadelphia.

ADVERTISEMENTS

Dimulai dari salah satu unggahan di X yang menuduh bahwa pemadaman listrik di Pennsylvania terkait dengan pemilu sambil menampilkan peta pemadaman listrik di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, sebuah gambar menunjukkan surat suara yang sudah memilih nama Kamala Harris. Gambar tersebut sebenarnya diposting beberapa hari yang lalu, tetapi beredar kembali.

ADVERTISEMENTS

Bahkan, Donald Trump menyatakan tuduhannya di akun Truth Social miliknya pada pukul 16:39 waktu setempat. 

ADVERTISEMENTS

Tak lama setelah unggahan Trump, Jaksa Distrik Philadelphia Larry Krasner menolak klaim yang dibuat oleh mantan presiden tersebut tanpa bukti.

ADVERTISEMENTS

“Satu-satunya pembicaraan tentang kecurangan besar datang dari salah satu kandidat, Donald J. Trump. Tidak ada dasar faktual dalam penegakan hukum yang mendukung tuduhan liar ini,” tulis Krasner di laman X-nya, 6 November 2024 waktu Indonesia.

“Kami telah mengundang pengaduan dan tuduhan ketidakwajaran sepanjang hari. Jika Donald J. Trump memiliki fakta untuk mendukung tuduhannya yang tidak berdasar, kami ingin melihatnya sekarang.” jelasnya. 

Komisioner Kota Philadelphia Seth Bluestein, seorang Republikan, juga turut menepis klaim Trump tersebut.

“Tidak ada kebenaran sama sekali dalam tuduhan ini. Ini adalah contoh disinformasi lainnya. Pemungutan suara di Philadelphia aman dan terjamin,” tulis Bluestein via X.

Bluestein menambahkan bahwa Kantor Komisioner Kota dengan RNC telah menanggapi setiap laporan tentang ketidakwajaran di TPS.

Sekitar dua jam setelah unggahan Trump tersebut, Bluestein dan Komisioner Kota Omar Sabir mengadakan konferensi pers singkat.

“Untuk lebih jelasnya, pemilihan di Philadelphia aman, sederhana, terjamin, dan selalu demikian. Tidak ada kecurangan, tidak ada buktinya. Orang-orang bisa berkata macam-macam, tetapi itu tidak berarti hal tersebut benar,” ujar Sabir. 

Exit mobile version