Di samping itu, keberhasilan serangan Houthi terhadap drone AS bisa mengancam keberlanjutan operasi AS di kawasan Timur Tengah.
“Berpotensi mengancam kepentingan regional dan global AS dalam jangka panjang,” katanya.
Rakipoglu menyebut AS kini menghadapi dilema dalam melawan Houthi.
Negara itu enggan terlibat lebih jauh dalam konflik di Timur Tengah lantaran takut bakal memicu perang regional besar-besaran melawan sekutu-sekutu Iran. Namun, kata Rakipoglu, AS juga tidak bisa menarik diri tanpa mempermalukan mukanya.
Menurut pakar Turki itu, Houthi sudah memperlihatkan mereka punya kemampuan melawan salah satu teknologi tercanggih AS.
“Peralatan buatan dalam negeri dan berharga relatif murah yang digunakan Houthi bisa memunculkan lebih banyak kerugian bagi AS yang pengeluaran militernya mencapai miliaran dolar. Ini tak hanya memunculkan masalah finansial, tetapi juga masalah strategi.”
Keberhasilan Houthi dalam melawan pasukan Barat yang dipimpin AS disebut telah membuat AS dan sekutunya menjadi begitu malu.
Pada hari Jumat pekan lalu, mantan Komandan Angkatan Laut Inggris, Tom Sharpe, mengakui kegagalan Barat membuat Houthi bertekuk lutut.
“Kami menghabiskan miliaran dan miliaran dolar, tetapi tidak menang. Ini masalah nyata,” kata Sharpe.