NASIONAL
NASIONAL

Iran Bantah Keras Terlibat dalam Percobaan Pembunuhan Presiden Amerika Terpilih Donald Trump

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Iran dengan tegas membantah tudingan keterlibatan rencana pembunuhan para pejabat Amerika Serikat, termasuk Presiden terpilih Donald Trump.Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Baghaei menegaskan tuduhan yang disampaikan oleh Departemen Kehakiman AS itu sama sekali tidak berdasar.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sebelmnya, Baghaei juga telah membantah tuduhan srupa yang ia gambarkan sebagai konspirasi menjijikkan yang diatur oleh Israel dan faksi-faksi anti Iran untuk memperumit masalah antara AS dan Iran.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sementara, Departemen Kehakiman AS telah mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang pria, yang diyakininya telah ditugaskan oleh Iran untuk mengawasi dan merencanakan pembunuhan mantan pejabat pemerintah AS dan pejabat saat ini, termasuk Trump.

Berita Lainnya:
Lembaga Demografi UI Angkat Bicara soal Dugaan Perjokian Disertasi Bahlil
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Dalam dakwaan tersebut, pria yang bernama Farhad Shaker (51) berkewarganegaraan Afghanistan diduga berusaha membunuh Trump sebelum pemilihan presiden AS atas perintah dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Baghaei membantah tuduhan tersebut, dan menegaskan bahwa Iran menggunakan semua cara yang sah dan legal, baik di dalam negeri maupun internasional, untuk membela hak-hak bangsa Iran.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul terpilihnya Trump baru-baru ini sebagai presiden AS, yang memicu kekhawatiran bahwa kedekatan hubungannya dengan Israel bisa memperburuk hubungan Teheran dan Washington.

Berita Lainnya:
Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula, Tom Lembong Tegaskan Hanya Menjalankan Perintah Jokowi

Trump, yang menjabat sebagai presiden AS dari 2017 hingga 2021, dikenal konfrontatif terhadap Iran, terutama setelah pemerintahannya menarik diri secara sepihak dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018.

Pembunuhan komandan militer tertinggi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, pada Januari 2020 hampir membawa kedua negara ke ambang konflik militer seacara langsung.

Awal minggu ini, juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani menganggap remeh hasil pemilu AS, dengan menyatakan bahwa “tidak masalah” siapa yang menjadi presiden.

Ketika berbicara kepada wartawan di Teheran pada Rabu (6/11), Mohajerani menegaskan bahwa kebijakan Iran secara keseluruhan tetap tidak berubah.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya