BANDA ACEH -Dugaan upaya penjegalan demokrasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Utara dapat sorotan tajam dari Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng.
Andi mengaku mendapat informasi ada upaya menjegal calon Gubernur Sulut, Elly Engelbert Lasut dengan cara-cara yang dinilai kotor dan merusak demokrasi. Di mana ada upaya untuk mendapatkan akses ke kediaman dan kendaraan pribadi Elly Lasut untuk menaruh barang ilegal dengan tujuan menjebak cagub yang berpasangan dengan Hanny Joost Pajouw itu.
Karena itulah, Andi menekankan perlunya pengawalan publik dan pengawasan dari DPR, khususnya dari perwakilan Partai Demokrat di Komisi III.
“Jika diperlukan, kami akan mengusulkan Hillary Brigitta Lasut (HBL), perwakilan Demokrat Sulut di DPR RI, ke Komisi III. (Untuk) mengawal dan melaporkan situasi terkini serta laporan intelijen yang masuk kepada Kapolri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP),” kata Andi Mallarangeng, Sabtu, 9 November 2024.
Andi berharap laporan-laporan yang telah diterima dapat segera dibahas dan ditangani oleh fraksi Demokrat di Komisi III DPR.
Hal ini bertujuan untuk mencegah niat jahat tersebut sebelum dieksekusi, dan memastikan Pilkada Sulut berlangsung dengan aman dan tanpa gangguan, jujur, adil, dan demokratis.
Lebih lanjut, Andi Mallarangeng juga mengingatkan tentang pentingnya netralitas aparat pada Pilkada 2024.
“Aparat harus bersikap netral dan tidak berpihak, agar dapat memberikan perlindungan dan rasa aman serta adil bagi semua kontestan dan rakyat pemilihnya,” tegasnya.
Jika ada aparat yang terbukti tidak netral, Andi memastikan bahwa informasi tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan sikap tegas dari fraksi dan DPP Partai Demokrat.
“Mari kita kawal sama-sama Pilkada serentak ini, utamanya di Sulut. Agar rakyat bisa memilih pemimpin yang terbaik secara bebas, jujur, dan adil,” demikian Andi Mallarangeng.