Selasa, 12/11/2024 - 06:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

2 Rival Punya Gelar Doktor, Cik Ujang jadi “Musuh Bersama” di Debat Cawagub Sumsel

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Tiga calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan akan segera berhadapan dalam Debat publik pada Minggu, 10 November 2024. Debat ini menjadi ajang mereka untuk menyampaikan visi, misi, serta pandangan strategis dalam memajukan Provinsi Sumsel.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menariknya, tiga calon ini berlatar belakang pendidikan hukum. Bahkan dua di antaranya, Riezky Aprilia dan R.A. Anita Noeringhati telah meraih gelar doktor di bidang tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sementara itu, Cik Ujang hanya memiliki gelar sarjana strata-1 yang sebelumnya sempat dipermasalahkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Pengamat Politik Sumsel, Ade Indra Chaniago, menilai perbedaan akademik ini akan menciptakan dinamika debat yang menarik. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Bukan hanya soal gelar akademik, tapi kandidat dengan gelar doktor seringkali dinilai memiliki intelektual lebih tinggi. Ini yang menjadi pembeda di panggung debat nanti,” jelasnya, dikutip RMOLSumsel, Sabtu, 9 November 2024.

Berita Lainnya:
Tol Cipularang Arah ke Jakarta Ditutup Total Pasca Kecelakaan Maut
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Ade memprediksi, Cik Ujang mungkin akan menghadapi tantangan dalam debat, diapit oleh dua kandidat bergelar doktor. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dari BPPA

“Posisi Cik Ujang seperti ‘musuh bersama’ dalam debat nanti, karena kedua doktor ini memiliki kualitas intelektual yang lebih unggul jika dilihat dari gelar akademik mereka,” tambahnya.

Meski Cik Ujang berpengalaman sebagai kepala daerah, debat Pilkada diyakini akan memberi pengaruh besar terhadap penilaian audiens mengenai kualitas intelektual para kandidat.

“Debat ini bukan sekadar pidato atau adu argumen. Ini tentang adu strategi dan gaya kepemimpinan. Riezky dan Anita, dengan gelar doktor di bidang hukum, akan cenderung menyajikan pandangan lebih mendalam dan analitis, terutama dalam kebijakan hukum dan tata kelola pemerintahan,” paparnya.

Berita Lainnya:
Pedas! PSSI Semprot Bahrain yang Tolak Lawan Timnas Indonesia di Jakarta: Kami Ini Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Ade juga menyebut bahwa gelar doktor yang dimiliki Riezky dan Anita menjadi keunggulan tersendiri. Mereka diperkirakan lebih mampu menggali isu-isu strategis seperti regulasi dan kebijakan publik. 

“Pendekatan ilmiah dan riset menjadi kekuatan bagi kandidat dengan gelar doktor dalam menghadapi masalah kompleks, terutama terkait hukum dan tata kelola daerah,” ujarnya.

Ade menambahkan, debat nanti akan memperlihatkan keseimbangan antara kecerdasan akademik dan pendekatan pragmatis. Hasilnya sangat bergantung pada kemampuan kandidat dalam menyampaikan ide-ide mereka dan menghubungkannya dengan kebutuhan masyarakat.

Kandidat bergelar doktor kemungkinan besar akan unggul dalam argumentasi yang mendalam, sementara Cik Ujang bisa membawa perspektif dari pengalamannya sebagai pemimpin daerah.

“Kualitas intelektual kandidat akan terlihat dalam debat nanti. Tapi tetap, hanya masyarakat yang akan menentukan siapa yang layak mendapatkan mandat,” tutupnya. 


Reaksi & Komentar

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ البقرة [18] Listen
Deaf, dumb and blind - so they will not return [to the right path]. Al-Baqarah ( The Cow ) [18] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi