SPORT

Akibat Kontroversi Laga Bahrain, Timnas Indonesia Dapat Sanksi dari FIFA

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kontroversi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan Bahrain berujung pada sanksi berat dari FIFA. Insiden ini memicu empat sanksi bagi Timnas Indonesia, termasuk larangan mendampingi tim bagi dua ofisial utama, yaitu manajer Sumardji dan asisten pelatih Kim Jong-jin.Pertandingan yang berlangsung pada 10 Oktober 2024 di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, ini memanas akibat gol penyeimbang dari Bahrain pada menit ke-90+9, meskipun waktu tambahan yang diberikan hanya enam menit. 

ADVERTISEMENTS
Mengenang dan Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh dari Bank Aceh Syariah

Keputusan ini memicu protes keras dari staf ofisial Timnas Indonesia, yang merasa dirugikan dengan tambahan waktu yang berujung pada hilangnya peluang menang di menit-menit akhir. Skor berakhir imbang 2-2, hasil yang dianggap merugikan bagi Garuda Muda.

Empat Sanksi dari FIFA untuk Timnas Indonesia

1. Teguran Keterlambatan Kick-off Lawan Australia  

Sanksi pertama yang dijatuhkan adalah teguran dari FIFA akibat keterlambatan kick-off dalam laga Indonesia melawan Australia pada 10 September 2024.

Berita Lainnya:
Malaysia Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024, Ditahan Singapura 0-0 di Bukit Jalil
ADVERTISEMENTS
Ucapan Dirgahayu Kodam IM ke-68 dari Bank Aceh Syariah

2. Denda Rp178 Juta Akibat Telat Kick-off Lawan China  

Timnas Indonesia kembali disanksi dengan denda sebesar 10 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp178 juta karena keterlambatan kick-off saat berhadapan dengan China pada 15 Oktober 2024.

3. Larangan Dampingi Tim dan Denda untuk Manajer Sumardji  

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, dilarang mendampingi tim dalam satu pertandingan dan didenda 5 ribu Franc Swiss (sekitar Rp89 juta). Ia mendapatkan kartu merah setelah melakukan protes keras terhadap wasit dalam laga melawan Bahrain.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

4. Sanksi Larangan Empat Pertandingan untuk Kim Jong-jin   

Asisten pelatih Kim Jong-jin menerima hukuman lebih berat, yaitu larangan mendampingi Timnas Indonesia selama empat pertandingan serta denda sebesar 5 ribu Franc Swiss. Ia dinilai melanggar kode etik dengan protes berlebihan terhadap keputusan wasit.

Dampak Sanksi terhadap Pertandingan Melawan Jepang dan Arab Saudi

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Akibat hukuman ini, Sumardji dan Kim Jong-jin kemungkinan tidak akan bisa menemani Timnas Indonesia dalam laga-laga krusial mendatang. Timnas dijadwalkan menjamu Jepang pada 15 November 2024 dan Arab Saudi pada 19 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. 

Berita Lainnya:
Israel Utara Luluh Lantak karena Hizbullah, Ribuan Bangunan Hancur, Rezim Netanyahu Sengaja Tutupi?

Laga ini menjadi kesempatan penting bagi Timnas untuk memperbaiki posisi di Grup C, di mana Indonesia saat ini berada di peringkat kelima dengan tiga poin dari empat pertandingan.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja keras agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menegaskan pentingnya menjaga disiplin dan fokus pada performa tim dalam menghadapi kompetisi ketat di tingkat internasional.

Dengan keenam pertandingan tersisa, Timnas Indonesia berjuang untuk menjaga peluang melaju ke tahap berikutnya dalam kualifikasi. Kehilangan dua ofisial penting ini menjadi tantangan tersendiri bagi skuad asuhan Shin Tae-yong dalam upaya merebut poin maksimal di laga-laga berikutnya.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah
Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya