INTERNASIONALPALESTINA

Presiden Palestina Siap Kerja Sama dengan Donald Trump Capai Perdamaian

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Melalui percakapan telepon, Presiden otoritas Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan pemimpin Amerika Serikat yang baru terpilih, Donald Trump.Mengutip Kantor berita resmi Palestina, WAFA pada Minggu, 10 November 2024, Abbas pada kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Trump di pemilihan presiden AS.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Abbas kemudian mengungkap kesiapan Palestina untuk menjalin kerja sama dengan Trump dan menciptakan kedamaian di wilayah mereka.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Kami siap bekerja sama untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh, berdasarkan legitimasi internasional,” ujarnya pada Trump.

Berita Lainnya:
Gaya Mahal Menpar Widiyanti Wardhana Selama Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang, Chic dengan Tas Branded Lokal
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Trump merespons dengan menyatakan komitmennya untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk mendorong perdamaian di sana.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Israel telah melanjutkan serangan yang menghancurkan di Gaza sejak Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Lebih dari 43.500 orang telah tewas sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 102.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Berita Lainnya:
Perkara Guru Honorer Supriyani Meruncing, Ketua LBH HAMI Konawe Selatan Dipecat
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan perang.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya