Jumat, 15/11/2024 - 00:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OPINI
OPINI

Selamat Hari Pahlawan

Melalui sejarah Gen Z maupun Gen Alpha akan terbantu dalam memahami peristiwa di masa lalu termasuk hubungan dan dampak masa lalu dengan peristiwa terkini. Selain itu belajar sejarah membantu kita mengembangkan keterampilan berpikir kritis dengan mempertimbangkan berbagai persfektif dan memahami konteks peristiwa.

Jika kita memahami sejarah maka kita akan mengambil hikmah dari berbagai peristiwa agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sejarah adalah sumber inspirasi bukan hanya bagi individu saja bahkan dapat menjadi inspirasi untuk kebijakan negara. Sepenting itulah sejarah bagi sebuah generasi untuk menguatkan kepemimpinan suatu bangsa.

Selanjutnya, ketika Gen Z dan Gen Alpha kita menjadi generasi yang kehilangan identitas akibat jauh dari sejarah mereka (ahistoris), maka strategi Elit Global berikutnya adalah memberikan identitas imitasi kepada anak muda kita. Maka penting bagi para Elit untuk menghapus pelajaran agama, agar proses sekulerisasi pemikiran generasi semakin sempurna. Re-identity pun dilakukan dengan meng-copy paste peradaban Barat ke dalam diri anak negeri. Proses ini dikenal sebagai pembaratan pemikiran, yang akan mengubah pola pikir dan pola sikap generasi.

Lahirlah generasi strawberry yang tampak indah namun rapuh. Gen Z tampil sebagai generasi yang lemah pemikirannya karena telah kehilangan standar berpikir yang benar. Generasi ini juga dikenal dengan sifatnya yang malas gerak (mager) karena hidup dalam zaman yang serba mudah dan dimanjakan teknologi.

Lebih miris lagi jika kita melihat fenomena ketergantungan mereka terhadap dunia maya. Gen Z adalah generasi yang sangat butuh validasi dan pengakuan, menyukai hal-hal yang viral,  mereka gampang overthinking hingga stress dan rentan depresi. Disisi lain, anak muda kita juga berpotensi tergilas peradaban. Mereka adalah generasi instan yang tidak kuat bertahan dan gampang menyerah. Sulit membedakan antara fakta dan hoax sehingga menjadi sasaran empuk propaganda dan penyesatan informasi.

Inilah pentingnya untuk mengingat kembali Hari Pahlawan, supaya memory Gen Z dapat mengingat dan mengambil hikmah dibalik perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Setidaknya, ada tiga inspirasi yang dapat diambil dari momen ini, yaitu pertama, pahlawan adalah seseorang yang memiliki kesadaran yang benar mengenai kondisi diri dan bangsanya, tujuan perjuangannya pada saat yang sama juga memiliki ketajaman berpikir dan kecemerlangan siasat untuk lepas dari rantai penjajahan.

Kedua, Kesadaran yang benar melahirkan gerakan kebangkitan untuk melawan penjajahan. Ketiga, gerakan kebangkitan tersebut menghantarkan pada perubahan, untuk mengatasi kesulitan dan meraih kehidupan yang merdeka lepas dari kedzaliman.

Dengan mengamati kondisi  bercokolnya kapitalisme, Gen Z memahami bahwa penjajahan gaya baru (neokolonialisme) masih mencengkram bangsa ini. Sehingga karakter para pejuang wajib dimiliki oleh setiap generasi bangsa, agar mereka memiliki kesadaran yang benar, kemudian bergerak meraih perubahan. Saat ini bukan lagi peperangan fisik yang harus dihadapi namun perang asimetris yang melibatkan banyak proxy.

Oleh sebab itu penting sekali bagi Gen Z untuk menuntut ilmu, terlibat dalam dakwah Islam dan mengkaji kembali sejarah bangsa dalam upaya mengembalikan kesadaran politik sehingga menggulirkan gerakan perubahan. Semoga upaya tersebut dapat mengembalikan generasi muda Indonesia yang kini babak belur oleh berbagai masalah terutama pengangguran, PHK dan sulitnya lapangan kerja menjadi generasi emas di 2045.

Selamat Hari Pahlawan!.

1 2

Reaksi & Komentar

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ البقرة [217] Listen
They ask you about the sacred month - about fighting therein. Say, "Fighting therein is great [sin], but averting [people] from the way of Allah and disbelief in Him and [preventing access to] al-Masjid al-Haram and the expulsion of its people therefrom are greater [evil] in the sight of Allah. And fitnah is greater than killing." And they will continue to fight you until they turn you back from your religion if they are able. And whoever of you reverts from his religion [to disbelief] and dies while he is a disbeliever - for those, their deeds have become worthless in this world and the Hereafter, and those are the companions of the Fire, they will abide therein eternally. Al-Baqarah ( The Cow ) [217] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi