Dibeberkan Bappenas: 16 Target Pembangunan Periode 2 Jokowi, Hanya 2 yang Tercapai

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengevaluasi 16 target pembangunan pada periode kedua Presiden ke-7 Jokowi.Dari hasil evaluasi ternyata hanya 2 target pembangunan Jokowi yang tercapai sampai 2024.

Kedua indikator itu adalah nilai tukar petani dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Sedangkan tiga indikator lain yang diperkirakan bakal tercapai di 2024, yaitu skor pola pangan harapan; rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas; serta angka kematian ibu.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy membedah target Jokowi yang tertuang dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024. Target itu lalu dibandingkan dengan baseline 2019 dan capaian di 2023.

Tema pertama terdiri dari 4 indikator perekonomian, yakni pertumbuhan ekonomi; pertumbuhan investasi; share industri pengolahan; dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Rachmat memperkirakan empat indikator perekonomian Jokowi itu seluruhnya tidak akan tercapai di 2024.

Lalu, tema kedua adalah kesejahteraan sosial yang terdiri dari 4 indikator. Ini meliputi tingkat kemiskinan, rasio gini, indeks pembangunan manusia (IPM), dan nilai tukar petani.

Rachmat menyebut hanya satu indikator dari tema kedua yang telah tercapai, yakni nilai tukar petani. Sedangkan ketiga indikator lain di poin kesejahteraan sosial diperkirakan tak tercapai.

“Nilai tukar petani ini agak baik karena targetnya, baseline (2019) 100,90, capaian (2023) 112,46, RPJMN (2020-2024) 105, dan RKP (2024) 105-108. Ini telah tercapai, sesuai dengan target yang kita sampaikan,” jelas Rachmat dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Sedangkan tema ketiga terdiri dari indikator pembangunan di sektor energi dan pangan. Ada 4 indikator di poin ini, yaitu skor pola pangan harapan; ketersediaan beras; penurunan emisi GRK; dan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional.

Menteri PPN/Kepala Bappenas itu menyebut hanya satu indikator yang tercapai, yakni penurunan emisi GRK. Capaian tahun lalu menyentuh 27,82 persen, sedangkan RPJMN dan RKP mematok target di level 27,27 persen.

Di lain sisi, Rachmat menyebut skor pola pangan harapan diperkirakan masih bisa tercapai di 2024. Ini berkaca dari capaian 2023 sebesar 94,1, sedangkan target RKP tahun ini adalah 95,2.

Poin keempat atau tema yang terakhir menyangkut sumber daya manusia (SDM). Rincian indikatornya adalah rata-rata sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas; angka partisipasi kasar pendidikan tinggi; angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran; serta prevalensi stunting.

Tidak ada yang tercapai dalam poin keempat target pembangunan Jokowi. Kendati, Rachmat menyebut ada dua indikator yang masih berpotensi mencapai target, yakni rata-rata lama sekolah serta angka kematian ibu.

“Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas baseline 2019 8,75, capaian 2023 9,13, RPJMN 9,18, RKP 9,29. Diperkirakan tercapai,” tutur Rachmat.

“Angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran pada baseline 2019 305 (kematian) dengan angka (data) 2015. Capaian 2020 189, ini terus menurun (kematian ibu). RPJMN 183 (dan) RKP 183 per 100 ribu kelahiran, ini diperkirakan tercapai,” tandasnya.

Exit mobile version