BANDA ACEH – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 juta per orang bagi peserta program transmigrasi. Hal ini disampaikan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman usai bertemu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
“Per orang itu kan kurang lebih Rp200 juta ya budgetnya itu mulai dari pendampingan sampai dapat rumah dan sebagainya,” kata Iftitah.
Politikus Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa anggaran tersebut, termasuk pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi transmigran di lokasi baru.
Ia juga mengakui bahwa pendampingan di kawasan transmigrasi saat ini masih menjadi tantangan besar.
Sebab, menurutnya, selama 25 tahun terakhir, Kementrans telah bergabung dengan kementerian lain, sehingga fokus pada pendampingan sosial, budaya, dan ekonomi bagi transmigran menjadi berkurang.
“Sehingga banyak kawasan-kawasan telantar. Kita ini seperti membangkitkan kembali, dihidupkan kembali, sehingga nanti bisa berdaya guna,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat yang antusias mengikuti program transmigrasi tahun 2024 mencapai 6.671 kepala keluarga.
“Tapi kapasitas yang tersedia itu baru 121 kepala keluarga,” tambahnya.
Bahkan, pada 2025 mendatang, Iftitah memperkirakan bahwa jumlah transmigran yang dapat diberangkatkan hanya sekitar 40 kepala keluarga.
“Kita masih lihat postur anggarannya berapa,” pungkasnya.