Mengharukan, Kisah Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Beruntun Tol Purbaleunyi Ternyata Bocah Pekeja Penjaga Anak dari Keluarga TNI

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Kecelakaan beruntun Tol Purbaleunyi KM 92, Jawa Barat menyisakan duka mendalam bagi korban meninggal dunia yang diketahui bernama Amanda Marissa alias Salsa yang berusia 13 tahun.Kedua orang tua hingga kakak dari korban tak dapat lagi menutupi rasa duka mendalam atas kehilangan sosok anak periang itu.

Kakak korban yakni Sonia Aprilia (22) membagikan kisah mengharukan sang adik semasa hidupnya yang telah bekerja menjaga anak berusia dua tahun.

Anak berusia dua tahun itu juga didapati menjadi korban luka bersama ayah dan ibunya dari peristiwa kecelakaan beruntun tersebut.

Kisah kelam bagi keluarga Sonia itu bermula saat Amanda bekerja menjaga anak dari Kartika Eka Putri seorang istri dari anggota TNI.

“Salsa ini memang ngemong (menjaga-red) anak si ibunya, belum lama memang ngemongnya tapi karena si ibunya ini sudah cocok sama Salsa, jadi dia sudah dianggap keluarga saja, kita sudah dianggap keluarga gitu,” kata Sonia yang masih meratapi kepergian sang adik di kediamannya kawasan Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2024).

Pergi ke Bandung

Pada Jumat (8/11/2024) mendadak Sonia mendapat telepon dari istri TNI itu dengan maksud mengajak adiknya pergi ke Kota Bandung.

Sonia, saat itu pun enggak mengiyakan permintaan dari keluarga itu hingga mengarahkannya untuk meminta izin kepada kedua orangtuanya.

“Ibunya minta izin ke saya untuk ajak Salsa ke Bandung ke rumah orang tusanya sekalian main, dan jalan-jalan sama anaknya. Saya juga enggak bisa izinin, terus saya bilang hubungi Mama dulu,” kata Sonia.

Izin pun didapat anggota keluarga TNI itu dengan mengajak Amanda pergi ke Bandung dengan janji kembali pulang pada Minggu (10/11/2024).

Namun hingga harinyang ditentukan Salsa tak kunjung pulang hingga Sonia memilih menghubungi keluarga itu.

Saat itu istri dari anggota TNI kembali meminta izin untuk kembali pada Senin (11/11/2024).

“Di hari Minggu pas saya tanya, si ibu ngabarin lagi bilang maaf dia enggak bisa pulang hari ini karena mendadak hari Seninnya mau nganterin adiknya ke rumah sakit. Saya sempat kayak gimana ya, feeling gitu terus saya bilang enggak bisa bu, bapak saya sudah ngomel,” katanya.

“Hari Minggu Salsa sudah izin (sekolah-red) enggak masuk upacara peringatan Hari Pahlawan dan hari Senin itu harus masuk (sekolah-red) bu,” sambungnya.

Sonia pun terus berupaya meminta sang istri anggota TNI itu memulangkan Amanda pada hari yang telah dijanjikannya.

Bahkan, Sonia meminta agar Amanda dipulangkan lebih dulu menggunakan taksi online.

Namun, permintaan dari Sonia ditolak oleh keluarga anggota TNI itu hingga tetap melakukan perjalanan pulang pada awal pekan.

Saat Senin tiba, keluarga Amanda Kemabli dirundung rasa khawatir yang amat tinggi usai ramai kabar peristiwa kecelakaan beruntun terjadi.

“Saya langsung chat si ibu, ibu sudah sampai mana ya? Bu, ibu enggak apa-apa kan ya bu? Ibu macet ya bu?. Ternyata semua chat saya ceklis 1, hapenya enggak aktif ditelponan juga enggak aktif,” ungkapnya.

Kegelisahan semakin mendalam bagi kedua orangtua Amanda dan Sonia saat semakin santer informasi korban peristiwa kecelakaan beruntun tersebut.

Hingga keluarga Amanda terkejut saat keluar data-data korban terdapat nama sang anak dari keluarga TNI itu dan Salsabila alias Amanda.

Sonia pun langsung meyakini jika korban meninggal itu merupakan sang adik mengingat keluarga anggota TNI itu hanya mengenal Amanda dengan panggilan Salsa.

“Ternyata ada data korban luka ringannya si anaknya ibu, dan luka berat si ibunya. Dan yang korban meninggal Salsa,” katanya.

Tak lama menerima kabar itu, keluarga Amanda pun didatangi pihak kepolisian sekaligus memberi kabar duka mendalam tersebut.

Amanda pun kini telah dimakamkan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan usai dipulangkan dari rumah sakit penanganan.

“Tubanya subuh, terus dimakamin tadi jam 9 pagi,” pungkasnya.

Exit mobile version