CCTV Mati hingga Karutan Cuti, Kaburnya Gembong Narkoba Miliki Kesamaan Pola

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Anggota Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa turut menyoroti sejumlah kejanggalan terkait kaburnya tujuh tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba.Ia kemudian mempertanyakan motif, strategi, serta kemungkinan adanya jaringan sindikat yang mendukung pelarian para tahanan tersebut.

ADVERTISEMENTS
ad39

“Siapa saja ketujuh orang yang melarikan diri ini? Kami ingin tahu apakah mereka merupakan bandar narkoba, pengguna, atau bagian dari sindikat. Hal ini penting untuk memahami pola pelarian ini,” tegas Agun di Jakarta, dikutip Jumat (15/11/2024).

ADVERTISEMENTS

Ia menilai, kasus kaburnya tahanan bukan sebuah persoalan yang sepele. Agun mengungkapkan adanya pola serupa terkait peristiwa ini di berbagai lokasi, seperti Kalioso, Malang, Medan, dan Ujung Pandang. Sehingga menurutnya, kejadian ini perlu dilacak lebih mendalam untuk menemukan korelasi antar peristiwa tersebut.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, ia juga menyoroti tidak berfungsinya kamera pengawas atau CCTV di rutan tersebut, saat peristiwa ini terjadi. Penempatan tujuh tahanan dalam ruangan yang sama, kata dia, juga menjadi sebuah kejanggalan dalam kasus ini.

ADVERTISEMENTS

“Tujuh orang itu ditempatkan dalam satu kamar? Siapa yang membuat kebijakan ini? Kemungkinan semua tahanan di kamar itu melarikan diri sangat besar. Apalagi jika terkait dengan kasus narkoba, biasanya ada keterlibatan aparat penegak hukum hingga petinggi-petinggi lembaga,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS

Kecurigaan Agun semakin menguat, kala ia mengetahui kepala rutan Salemba sedang cuti saat insiden ini terjadi.

ADVERTISEMENTS

“Lebih mencurigakan lagi, mengapa kepala rutan sedang cuti saat kejadian? Siapa kepala rutan ini? Kita harus menelusuri rekam jejaknya, mulai dari penempatannya sejak lulus hingga prestasinya selama bertugas,” kata Agun.

Oleh karena itu, dengan segala kejanggalan ini dirinya menyatakan Komisi XIII bakal segera membentuk panitia kerja (Panja) Pemasyarakatan, untuk mengkaji kasus ini lebih mendalam.

“Panja ini tidak hanya untuk kasus di Rutan Salemba, tetapi juga untuk seluruh rutan di Indonesia, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tandas Agun.

Exit mobile version