NASIONAL
NASIONAL

Ledakan Keras di Pusat Tel Aviv, Belasan Tentara Israel Roboh Dalam Sehari di Front Gaza-Lebanon

BANDA ACEH – Media Israel melaporkan adanya ledakan keras di beberapa daerah di pusat Tel Aviv pada Jumat (15/11/2024), tanpa menginformasikan penyebab ledakan yang terkonfirmasi.Channel 12 Israel mengabarkan, ledakan yang terdengar di Tel Aviv diduga berasal dari serangan roket.

Gelombang serangan roket tersebut diyakini ditembakkan gerakan Hizbullah di Lebanon.

“Kemungkinan roket-roket mendarat di laut, menyebabkan suara ledakan,” kata laporan tersebut dikutip RNTV, Sabtu (16/11/2024) .

Sementara itu, Hizbullah mengumumkan serangkaian serangan yang menargetkan pasukan Israel.

Kelompok itu menyatakan telah menembaki pertemuan militer tentara pendudukan Israel (IDF) di dekat Talousa untuk ketujuh kalinya dan menyerang situs lain di pemukiman Doviv dengan roket.

Hizbullah juga melaporkan serangan baru terhadap pasukan Israel di dekat daerah Talousa dan Maroun al-Ras.

IDF Umumkan Jumlah Korban Terbaru 

Adapun Militer Israel telah mengkonfirmasi kalau 192 perwira telah tewas sejak awal perang Gaza yang pecah pada 7 Oktober 2023.

Menurut IDF, satu dari setiap empat tentara yang tewas dalam agresi militer yang mereka lakukan adalah seorang perwira.

Militer Israel juga melaporkan kematian 12 komandan batalion, termasuk tujuh dengan pangkat letnan kolonel, dan empat komandan brigade sejak perang dimulai.

Selain itu, pada Kamis, tentara Israel mengumumkan kalau 17 tentara mereka terluka dengan berbagai kondisi dalam satu hari.

Rinciannya, 11 personel terluka di front Lebanon melawan Hizbullah dan 6 personel lainnya roboh di front Gaza melawan milisi perlawanan Palestina yang dipimpin Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dan Brigade Al Quds, sayap militer kelompok PIJ.

Hizbullah, sementara itu, mengklaim kalau pasukan Israel mengalami kerugian yang signifikan lebih dari yang diumumkan IDF sejak dimulainya operasi darat di Lebanon selatan.

Hizbullah melaporkan, perlawanan mereka atas agres militer telah mengakibatkan lebih dari 100 tentara Israel tewas dan 1.000 terluka.

Hizbullah memperingatkan bahwa pergeseran ‘Israel’ ke fase kedua dari operasi daratnya akan gagal dan menyebabkan korban ‘Israel’ lebih lanjut.

“Kelompok ini menekankan kesiapannya untuk pertempuran jangka panjang, menegaskan kembali komitmennya untuk membela kebebasan dan kedaulatan Lebanon sambil mencegah militer Israel mencapai tujuannya,” kata laporan RNTV.

Hizbullah Serang Markas Besar Tentara Israel Dua Kali dalam Sehari

Dalam perlawanannya tersebut, gerakan Hizbullah Lebanon Rabu (13/11/2024) mengumumkan kalau mereka berhasil menyerang pangkalan Kirya militer Israel di Tel Aviv.

Pangkalan Kirya adalah rumah bagi Kementerian Pertahanan, Staf Umum, Ruang Perang, dan Pusat Komando dan Kontrol Angkatan Udara.

Serangan Hizbullah ke markas Perang Israel itu bahkan terjadi dua kali pada hari yang sama, kata laporan TC.

“Hizbullah meluncurkan, untuk pertama kalinya, operasi udara dengan skuadron drone serangan kualitatif yang menargetkan Pangkalan Kirya … di Tel Aviv, mencapai target mereka tepat pada pukul 3:30 sore pada hari Rabu,” kata pernyataan oleh Hizbullah.

Media Israel membantah laporan itu, dengan mengklaim, “Saat ini tidak ada indikasi bahwa drone mencapai Israel tengah atau mendekati markas tentara.”

Hizbullah Lebanon kemudian mengeluarkan pernyataan kedua yang mengatakan bahwa mereka menyerang pangkalan Kirya untuk kedua kalinya pada pukul 6:15 malam, dengan rudal balistik Qader 2.

“Serangan rudal menghantam “target mereka dengan tepat”,” kata Hizbullah

Hizbullah menyatakan pada Rabu bahwa mereka telah membombardir Pangkalan Glilot – markas besar Unit Intelijen Militer 8200 di pinggiran kota Tel Aviv, yang juga telah berhasil ditargetkan pada 2 November – dengan rentetan rudal kualitatif.

Sebuah skuadron pesawat tak berawak Hizbullah juga menyerang pangkalan Amos Israel pada hari Rabu.

Pangkalan ini merupakan pusat kesiapan transportasi dan teknologi penting untuk wilayah utara Israel, yang terletak 55 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel.

Hampir dua bulan setelah dimulainya kampanye pemboman besar-besaran Israel di Lebanon, Hizbullah tetap mampu menyerang sasaran militer jauh di dalam Israel sementara secara bersamaan menggagalkan invasi darat Israel yang sedang berlangsung ke negara itu.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya