Mampu Serang Kapal Induk, AS Akui Kehebatan Rudal dan Drone Houthi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab untuk membeli senjata bagi militer, Bill LaPlante, mengungkapkan keheranannya mengenai kekuatan senjata yang dikerahkan oleh Houthi terhadap rezim Israel dan sekutunya. Apalagi, Houthi juga mampu menarget kapal induk AS.”Saya hanya terkejut,” kata Pejabat Pentagon untuk Akuisisi dan Keberlanjutan Bill LaPlante, dilansir Axios. Dia mengatakan kualitas dan luasnya operasi yang telah dilakukan pasukan Yaman selama enam bulan terakhir.

“Pasukan Jouthi memiliki senjata yang semakin canggih, termasuk rudal yang dapat melakukan hal-hal yang luar biasa,” katanya. Dia menambahkan, “Saya seorang insinyur dan fisikawan, dan saya telah berkecimpung di bidang rudal sepanjang karier saya.”

Pasukan Houthi “semakin menakutkan,” pejabat Amerika itu menambahkan.

Pasukan Houthi telah melakukan ratusan serangan terhadap target-target Israel di dalam wilayah Palestina yang diduduki sebagai balasan atas perang genosida rezim tersebut pada Oktober 2023-sekarang dan pengepungan yang dilakukan bersamaan di Jalur Gaza dan eskalasi mematikan terhadap Lebanon.

Serangan militer yang brutal dan eskalasi tersebut masing-masing telah merenggut nyawa lebih dari 43.700 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan sedikitnya 3.360 warga Lebanon.

Houthi telah melakukan dua operasi militer yang signifikan terhadap aset angkatan laut AS sebagai balasan atas serangan Amerika dan Inggris terhadap negara tersebut dan untuk mendukung Palestina dan Lebanon.

Pasukan tersebut juga telah menargetkan kapal-kapal Israel serta kapal-kapal yang menuju atau menjauh dari wilayah tersebut sebagai sarana untuk menumpuk tekanan ekonomi pada rezim tersebut.

Axios mengatakan operasi yang menampilkan penyebaran pesawat nirawak dan rudal serang, termasuk proyektil balistik dan jelajah, telah “mencekik perairan di lepas pantai Yaman.”

Pasukan Yaman telah “bahkan mengirim beberapa [kapal yang menjadi sasaran] ke dasar laut,” tambah laporan itu.

Selain itu, prajurit telah menargetkan kapal-kapal militer Amerika di lepas pantai Yaman. Ini sebagai protes terhadap dukungan Politik dan militer AS untuk agresi Israel dan sebagai balasan atas serangan militer Amerika di Yaman, yang bertujuan untuk menghalangi operasi pro-Palestina dan pro-Lebanon.

Baru-baru ini, Houthi melakukan dua operasi militer pendahuluan yang signifikan terhadap aset angkatan laut AS pada hari Selasa.

Operasi pertama menyerang kapal induk Amerika USS Abraham Lincoln di Laut Arab menggunakan rudal jelajah dan pesawat nirawak, sementara yang lain menargetkan dua kapal perusak AS di Laut Merah dengan rudal balistik dan lebih banyak kendaraan udara tak berawak.

Menurut Axios, serangan kedua menampilkan penembakan sedikitnya delapan pesawat nirawak, lima rudal balistik antikapal, dan empat rudal jelajah antikapal ke arah dua kapal perusak tersebut.

Yaman telah berulang kali menyatakan bahwa operasi militernya akan terus berlanjut hingga agresi Israel di Gaza dan Lebanon berhenti dan pengepungan di Gaza dicabut.

Exit mobile version