Viral Pekerja Tambang di Kalteng Videokan ‘Awan Dragon Ball’, Ini Penjelasan BMKG

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Benda putih serupa awan ditemukan oleh sejumlah pekerja pertambangan di Muara Tuhup, Murung Raya, Kalimantan Tengah dan terekam dalam video amatir berdurasi lebih dari satu menit menarasikan awan jatuh viral di media sosial, Jumat (15/11/2024) petang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa benda putih yang ditemukan mengambang dari langit hingga perlahan turun ke permukaan tanah di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah bukan awan jatuh tapi diduga hanya gumpalan uap.”Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).

ADVERTISEMENTS
ad39

Andri menjelaskan bahwa awan tidak dapat jatuh ke permukaan sebagai gumpalan padat, karena partikelnya sangat ringan dan tersebar dengan kerapatan rendah. Hal ini dikarenakan awan adalah kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga tetap melayang di atmosfer dengan bantuan arus udara.

ADVERTISEMENTS

Partikel awan biasanya menguap sebelum mencapai tanah terutama ketika terjadi perubahan lingkungan. Oleh karena itu, kata dia, fenomena dalam video tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis atau operasional.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, kondisi ini bisa terjadi karena adanya pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang, yang didukung oleh suhu rendah dan kelembapan tinggi sehingga lingkungan tersebut mendukung pembentukan uap kondensasi. Fenomena ini tampak seperti awan turun atau jatuh karena gumpalan uap atau gas yang dilepaskan bergerak ke area yang lebih rendah akibat gravitasi atau densitasnya yang lebih berat daripada udara di sekitarnya.

ADVERTISEMENTS

“Uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang. Namun, ini hanyalah efek visual, karena sebenarnya yang terlihat hanyalah gumpalan uap yang bersifat sementara,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS

BMKG menegaskan bahwa fenomena ini tidak berbahaya dan bersifat sementara sehingga masyarakat, khususnya yang ada di lokasi sekitar penemuan tidak perlu khawatir, karena ini bukan tanda adanya gangguan alam.

ADVERTISEMENTS

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada adanya potensi hujan berpetir pada Sabtu (16/11/2024)di sejumlah kota besar, seperti Pekanbaru, Bandung, dan Denpasar. Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu, prakirawan cuaca BMKG Efa Septiani menyebutkan, untuk Pulau Sumatra, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan di Kota Banda Aceh dan Jambi, serta hujan intensitas sedang di Padang dan Tanjung Pinang.

“Perlu waspadai untuk Kota Medan diperkirakan hujan dengan intensitas lebat, dan Pekanbaru hujan yang disertai dengan petir,” kata Efa.

Selain itu, katanya, potensi hujan disertai petir juga terdapat di Pangkalpinang, Palembang, Lampung, dan juga Bengkulu. Untuk Pulau Jawa, Efa memperkirakan bahwa Kota Jakarta, Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan hujan dengan intensitas ringan. Sementara itu, menurutnya Bandung diperkirakan hujan yang disertai dengan petir.

“Untuk Kota Kupang diperkirakan berawan tebal, dan terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan di Kota Mataram,” katanya.

Sedangkan untuk Denpasar, dia menyoroti potensi hujan yang disertai dengan petir, sehingga perlu waspada.

Adapun dia memperkirakan bahwa secara umum, Pulau Kalimantan diguyur hujan dengan intensitas ringan. Namun untuk Kota Banjarmasin, dia menambahkan, diperkirakan hujan dengan intensitas sedang.

Dia menyebutkan, untuk Pulau Sulawesi, secara umum, Kota Gorontalo, Palu, Kendari, dan juga Makassar diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, dan Kota Manado diperkirakan hujan dengan intensitas sedang.

“Sedangkan untuk Mamuju, perlu diwaspadai, terdapat potensi hujan yang disertai dengan petir,” kata Efa.

Di wilayah Timur, katanya, untuk Kota Jayapura, diperkirakan berawan tebal. Sedangkan dia memperkirakan Kota Ternate, Sorong, Ambon, Jayawijaya, dan juga Manokwari diperkirakan hujan dengan intensitas ringan.

“Untuk kota Nabire dan juga Merauke diperkirakan hujan dengan intensitas sedang,” dia menuturkan.

Exit mobile version