1,9 Juta Warga Pakistan Masuk RS Gegara Kabut Asap Beracun

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Kabut asap beracun yang melanda sejumlah wilayah di Pakistan dalam sebulan terakhir telah mengakibatkan lebih dari 1,9 juta warga masuk rumah sakit.

ADVERTISEMENTS
ad39

Lahore, kota yang paling parah terkena dampak, tengah berjuang melawan kualitas udara yang berbahaya, yang memaksa sekolah ditutup dan dikarantina.

ADVERTISEMENTS

Mengutip India Times pada Minggu, 17 November 2024, krisis udara tersebut itu dipicu oleh emisi industri, knalpot kendaraan, dan pembakaran jerami pertanian musiman, yang diperburuk oleh kondisi cuaca yang stagnan.  

ADVERTISEMENTS

Polusi udara yang semakin memburuk membuat penduduk kesulitan bernapas dan petugas kesehatan kewalahan. Rumah sakit di seluruh Punjab telah kewalahan, dengan Lahore mencatat jumlah kasus tertinggi.

ADVERTISEMENTS

“Kabut asap beracun memaksa lebih dari 75.000 orang mencari pertolongan medis dalam satu hari yang semakin membebani sistem perawatan kesehatan,” ungkap laporan tersebut.

ADVERTISEMENTS

Sebulan terakhir, Lahore mencatat 133.429 kasus penyakit pernapasan, termasuk 5.577 pasien asma. Selain itu, 5.455 dari 13.862 kasus penyakit jantung dan 491 dari 5.141 kasus stroke di provinsi tersebut dirawat di Lahore.

ADVERTISEMENTS

Krisis meningkat dalam seminggu terakhir, dengan 449.045 kasus pernapasan dilaporkan, bersama dengan 30.146 kasus asma, 2.225 pasien penyakit jantung, dan 1.400 korban stroke.

Dokter melaporkan peningkatan signifikan jumlah pasien, terutama anak-anak dan orang tua, yang menderita kesulitan bernapas, batuk-batuk, dan iritasi mata.

“Tahun ini, tingkat kabut asap jauh lebih buruk, dan jumlah pasien yang terkena dampak jauh lebih banyak,” kata Dr. Qurat ul Ain, seorang praktisi medis di Lahore.

Ia menyarankan warga untuk memakai masker dan menghindari paparan di luar ruangan.

Pemerintah telah mengambil beberapa tindakan darurat, termasuk menutup sekolah, perguruan tinggi, dan taman, serta membatasi jam buka pasar.

Meskipun ada langkah-langkah ini, kualitas udara di kota-kota seperti Lahore dan Multan terus memburuk.

Indeks Kualitas Udara (AQI) Lahore secara konsisten melampaui tingkat berbahaya, seringkali melampaui 1.000, sementara Multan baru-baru ini mencatat AQI yang mengkhawatirkan lebih dari 2.000.

 

Warga berjuang mengatasi dampak kabut asap terhadap kesehatan. Bagi banyak orang, tinggal di dalam rumah tidak banyak membantu, dan pembersih udara tetap menjadi barang mewah yang tidak terjangkau.

Sekolah negeri dan swasta telah diperintahkan untuk tutup hingga 24 November, dengan pihak berwenang juga memberlakukan tiga hari libur di Lahore dan Multan untuk mengurangi polusi.

Exit mobile version