Dua Putra Samalanga Bersatu untuk Pengentasan Kemiskinan di Aceh

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_print

BANDA ACEH – Ketua DPR Aceh, Zulfadli, yang akrab disapa Abang Samalanga, menyambut dengan hangat kedatangan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, beserta rombongan di kediamannya di Samalanga, Kabupaten Bireuen, pada Sabtu malam (16/11).

ADVERTISEMENTS
ad39

Advertisements

ADVERTISEMENTS

Kunjungan ini juga dihadiri sejumlah Anggota DPRA dari Demokrat dan Sekjen Partai Aceh DPP PA, H Kamaruddin Abubakar atau juga dikenal Abu Razak serta tokoh masyarakat setempat.

ADVERTISEMENTS

Abang Samalanga mengatakan, acara tersebut merupakan ajang silaturahmi dalam rangka kunjungan Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) ke Kabupaten Bireuen, serta bentuk penghargaan atas kedatangan Teuku Riefky Harsya yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menekraf di Kabinet Merah Putih pada 21 Oktober 2024.

ADVERTISEMENTS

“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, beserta seluruh jajaran yang telah meluangkan waktu untuk hadir di kediaman kami malam ini,” ujar Zulfadli dengan penuh rasa syukur.

ADVERTISEMENTS

Lebih lanjut, Zulfadli menyampaikan,  kehadiran Teuku Riefky Harsya, yang merupakan salah satu putra terbaik Aceh, memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Samalanga dan Aceh pada umumnya.

ADVERTISEMENTS

“Selamat datang Bapak Menteri, kami sangat bangga dan bahagia bisa berada di sini bersama Bapak dan para tamu yang hadir,” tambahnya.

Teuku Riefky Harsya, yang juga merupakan politisi senior Partai Demokrat, telah berpengalaman lebih dari empat periode di DPR RI. Dia dikenal aktif dalam berbagai organisasi dan telah menempati posisi strategis di Partai Demokrat. Karier politiknya dimulai sejak menjadi relawan Presiden SBY pada tahun 2000, lalu terus berlanjut hingga menduduki posisi Sekjen DPP Partai Demokrat.

Dalam pidatonya, Teuku Riefky Harsya yang juga putra asli Samalanga ini menekankan pentingnya peran generasi muda dalam sektor ekonomi kreatif.

“Ekonomi kreatif, yang meliputi industri seni, desain, media, dan teknologi, memiliki potensi besar untuk berkembang, khususnya bagi pemuda-pemudi yang menjadi penggerak utama inovasi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sektor ini akan menjadi pilar ekonomi masa depan Indonesia.

“Ekonomi kreatif berperan sebagai katalisator dalam keberlangsungan ekonomi bangsa kita,” tambahnya.

Indonesia saat ini telah menempati posisi ketiga di dunia dalam kontribusi ekonomi kreatif terbesar, dan Teuku Riefky Harsya yakin bahwa dengan dukungan penuh dari generasi muda, sektor ini akan terus berkembang, termasuk di Aceh.

“Kami berharap melalui program-program yang ada di Kementerian Ekonomi Kreatif, Aceh dapat maju, terutama dalam pengentasan kemiskinan dan keterbatasan lapangan kerja,” ujarnya optimis.

Abang Samalanga juga menyampaikan dukungan penuh dari DPR Aceh dan pemerintah provinsi dalam mendukung setiap langkah yang diambil oleh Menekraf untuk memajukan Aceh.

“Kami siap mendukung dan membantu Bapak Teuku Riefky Harsya dalam membangun Aceh ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi,” tegasnya.

Di akhir acara, Zulfadli kembali menyampaikan terima kasih kepada Menekraf dan jajaran yang hadir.

“Saya atas nama pribadi dan lembaga DPR Aceh mengucapkan terima kasih kepada Bapak Teuku Riefky Harsya dan seluruh jajaran yang telah hadir bersama kami. Kami yakin, dengan pelantikan Bapak sebagai Menteri Ekonomi Kreatif, Aceh akan mendapat manfaat nyata dalam pembangunan ekonomi kreatif yang akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Aceh,” tutup Zulfadli.

Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan potensi ekonomi kreatif di Aceh. Seperti yang ditegaskan oleh Zulfadli, sektor ekonomi kreatif tidak hanya memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk berinovasi, tetapi juga menjadi kunci untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi di Aceh, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. []

Exit mobile version