NASIONAL
NASIONAL

Kegagalan PKS hingga Faktor Ridwan Kamil, Rocky Gerung Baca Alasan Anies Dukung Pram-Rano

BANDA ACEH  – Gubernur Jakarta (2017-2022), Anies Baswedan disebut-sebut melabuhkan dukungannya kepada paslon nomor 3 di Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno.

Tanda dukungan itu terlihat dengan penerimaan Anies terhadap Pramono-Rano di rumahnya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

Sejumlah relawan Anies pun mengamini dan mulai ikut mendukung calon dari PDIP itu.

Pengamat Politik Rocky Gerung melihat sikap Anies sebagai kegagalan PKS.

Sebab, menurut Rocky, posisi PKS di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub, di antaranya untuk menggaet dukungan Anies.

Terlebih, pendamping Ridwan Kamil, Suswono, merupakan kader PKS.

PKS dan Anies pun memiliki sejarah panjang dalam Politik, di antaranya dukungan pada Pilkada Jakarta 2017 dan Pilpres 2024 lalu.

“Ya itu satu gejala atau fenomena bahwa PKS gagal memastikan suara Anies dikirim ke Ridwan Kamil.”

“Padahal secara, sebut saja secara kultural, secara pengkondisian, Anies dimaksudkan untuk mendukung Ridwan Kamil. Tapi ternyata PDIP atau Pramono Anung dan Rano Karno lebih diminati oleh Anies ketimbang PKS,” kata Rocky dalam program FNN, di Youtube Rocky Gerung Official, tayang perdana, Sabtu (16/11/2024).

Di sisi lain, Rocky membuat analisis untuk membaca mengapa Anies bisa “membelot” dari PKS.

Menurutnya, Ridwan Kamil yang gagal memunculkan ide menarik untuk Jakarta jadi salah satu faktornya.

“Kita bisa buat analisis apakah itu semacam pragmatisme Anies yang melihat bahwa Ridwan Kamil itu potensi untuk kehilangan dukungan karena ketiadaan ide yang sifatnya menarik, ide yang sifatnya captivated gitu.”

“Kan berkali-kali kita lihat bagaimana Ridwan Kamil mondar-mandir di Jakarta enggak ada yang sapa, kan itu intinya tuh,” kata Rocky.

Dengan demikian, Anies bisa saja memunculkan pragmatismenya dalam memilih calon terkuat yang akan memenangkan kontestasi.

“Jadi Anies mungkin berpikir pragmatis bahwa buat apa mendukung Ridwan Kamil yag sejak awal dipaksakan hanya untuk tukar tambah politik dan membiarkan Jawa Barat dimenangkan partai yang lain, calon yang lain tuh, atau memang karena ada ambisi Ridwan Kamil masuk ke Jakarta supaya gampang lompat ke 2029. Jadi kelihatannya, pikiran-pikiran ini yang sedang diedarkan untuk dianalisa para komentator,” papar Rocky.

Isi Pertemuan Anies dan Pram-Rano

Pramono Anung dan Rano Karno mengunjungi kediaman Anies Baswedan pada Jumat (15/11/2024) pagi.

Paslon yang karib dengan jargon ‘Jakarta Menyala’ itu disuguhi kopi hingga berbagai  makanan.

Dari foto yang diunggah di Instagram Pramono maupun Anies, terlihat pertemuan mereka diwarnai keakraban dan gelak tawa.

Juru bicara Anies, Sahrin Hamid, ikut berada dalam pertemuan, dan mengungkap isi pembicaraannya.

Saharin menyatakan bahwa terdapat banyak kesamaan pandangan antara Anies dan pasangan Pramono-Rano, khususnya dalam visi dan misi membangun Jakarta yang lebih baik. 

“Alhamdulillah mengenai masa depan membangun Jakarta, Mas Pram berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah dibangun Mas Anies selama menjabat di Jakarta,” ujar Sahrin kepada wartawan, Jumat.

Menurutnya, pertemuan tersebut dinilai cukup memberikan insyarat akan atensi dan dukungan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Bentuk Dukungan

Pengamat politik Ujang Komarudin melihat pertemuan Anies dengan Pram-Rano adalah simbol dukungan.

“Kelihatannya itu merupakan bentuk dukungan Anies ke Paslon no urut 3,” kata Ujang.

Pasalnya, sejauh ini memang sudah ada sejumlah loyalis Anies yang telah berlabuh ke kubu Pram-Rano.

Selain Iwan Tarigan, ada pula Laode Basir hingga Geisz Chalifah.

“Karena kita tahu, banyak timses Anies dan jubir Anies yang jadi jubir Paslon Pram-Rano. 

Jadi diwaktu yang tinggal beberapa hari menjelang pencoblosan, keberpihakkan Anies sudah mulai terlihat,” kata Ujang.

3 Paslon

Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon.

Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 13 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, serta Garuda.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya