Heboh Remaja Tangannya Putus Disabet Sajam di Karawang, Ternyata Korban Tawuran bukan Begal

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH  — Heboh, sebuah video dan foto-foto adanya seorang remaja tangannya putus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepolisian menegaskan, hasil penelusurannya remaja itu sebelumnya diduga terlibat aksi tawuran dua kelompok pemuda terjadi di Jalan Jalur Merah Layapan perbatasan Kecamatan Telagasari dan Tempuran, pada Minggu (17/11/20024) pukul 03.45 wib.

Kapolsek Tempuran, AKP Gulifar mengatakan, pihaknya mengetahui peristiwa tersebut dari Lapor Pak Kapolres.

Dalam laporan itu disampaikan adanya dugaan aksi tawuran di jalur merah layapan perbatasan Kecamatan Telagasari dan Tempuran.

“Kami langsung mendatangi lokasi kejadian sesuai di laporkan itu,” kata Kapolsek Tempuran, AKP Gulifar, Senin (18/11/2024).

Saat datang ke lokasi sudah tidak terlihat aksi tawurannya. Kemudian mencari informasi terkait kejadian yang diduga aksi tawuran.

Didapatkan informasi bahwa benar telah terjadi aksi tawuran dan atas kejadian tersebut adanya korban luka yaitu putus pada pergelangan tangan bagian sebelah kanan.

“Ada satu korban menderita luka berat pada pergelangan tangan sebelah kanan putus,” katanya.

Lebih lanjut Gulifar, serta saksi tidak mengetahui alamat jelasnya korban dan serta pelaku beralamatkan dimana.

Sampai sekarang tidak ada yang melaporkan atau membuat laporan polisi ke kantor Polsek Tempuran terkait kejadian tersebut.

“Korban sampai saat ini belum membuat laporan polisi, ya mungkin karena tawuran itu tadi,” jelasnya.

Namun pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi yang mengetahui aksi tawuran tersebut.

“Kita masih melakukan telusuri untuk identitas korban dan pelaku,” jelasnya.

Dia meminta agar korban membuat laporan polisi dan pihaknya akan terus mencari tahu mengenai kejadian itu.

“Kita akan cari tahu alamat yang tangannya putus itu guna penanganan kejadian ini,” katanya.

Dia mengeskan, jajarannya rutin gelar patroli malam agar menjaga keamanan, ketertiban masyarakat.

Namun, diakuinya tidak sepenuhnya bisa terawasi dan terkadang aksi tawuran itu terjadi waktu serta lokasi secara acak.

“Jadi saya sampaikan sekali lagi itu korban tawuran bukan begal,” tandasnya

Exit mobile version