Genius! Remaja Cantik Ini Lulus Ujian Profesi Pengacara di Usia 17 Tahun

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Seorang remaja perempuan berusia 17 tahun berhasil lulus tes untuk mendapat lisensi sebagai pengacara di California, Amerika Serikat. Perempuan bernama Sophia Park itu pun didapuk sebagai pengacara termuda di negara bagian AS tersebut.

ADVERTISEMENTS
ad39

Park mengikuti ujian pada Juli lalu yang hasilnya baru diumumkan di situs web State Bar of California bulan ini. Keluarga sangat senang dan bangga terhadap remaja genius itu.

ADVERTISEMENTS

Ujian itu merupakan syarat untuk mendapatkan lisensi sebagai pengacara yang berpraktik di negara berjuluk Golden State tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Saya sangat senang dan gembira,” kata Park, dalam video yang diunggah keluarga di YouTube, seperti diaporkan kembali The New York Times. 

ADVERTISEMENTS

Bukan tanpa alasan, ujian advokat California merupakan salah satu syarat lisensi pengacara tersulit di AS. Hanya sekitar 54 persen dari total 8.291 peserta ujian yang lulus. Park mampu mengalahkan ratusan, bahkan ribuan seniornya dengan lulus di usia 17 tahun 8 bulan. Di California, dia mengalahkan pemegang rekor sebelumnya yakni kakak kandungnya, Peter, yang lulus ujian pada November 2023 di usia 17 tahun 11 bulan. 

ADVERTISEMENTS

Park merupakan anak genius. Dia meraih lisensi itu dengan menamatkan atau lulus dari SMA, perguruan tinggi, hingga sekolah hukum dalam waktu hanya 4 tahun.

ADVERTISEMENTS

Namun dengan usianya yang masih 17 tahun, Park belum bisa langsung praktik. Dia harus menunggu hingga usia 18 tahun yakni pada Maret 2025 dan bergabung bersama sang kakak di Kantor Kejaksaan Distrik Tulare County.

Kantor Kejaksaan Distrik Tulare Countys bukan tempat baru baginya, Park telah bekerja di sana sebagai juru tulis hukum atau klerek sejak 2024. Dia menulis mosi atau materi kasus kepada tim pembela hukum, dan membantu sidang pendahuluan.

“Prestasi Sophia yang luar biasa dan kami sangat bangga sebagai keluarga sekantor,” kata Tim Ward, jaksa Distrik Tulare County.

Park mengaku tertarik pada dunia hukum sejak ulang tahun ke-1. Saat itu dia mengambil palu hakim di antara semua barang yang diletakkan di hadapannya saat upacara Doljabi, ritual Korea yang meramalkan masa depan seorang anak.

“Saya kira itulah yang membuat saya tertarik dan ingin mengejar karier di bidang hukum,” katanya.

Dia menamatkan pendidikan dasar di Cypress, sebuah kota di Orange County. Pada Juni 2020 atau saat berusia 13 tahun dan akan naik kelas 8, dia mengikuti kursus hukum secara online di Fakultas Hukum Universitas Northwestern California.

Saat itu dia mengambil beberapa kelas seperti hukum pidana, pengantar hukum, analisis hukum. Di saat bersamaan dia tetap melanjutkan sekolah formal.

Park ingin fokus pada studi hukum sehingga setelah itu dia melanjutkan SMA dengan home schooling. Dengan begitu dia bisa mencurahkan lebih banyak energi dan waktu untuk belajar hukum karena tidak perlu bepergian ke sekolah.

Pada Mei 2022, Park lulus dari SMA yakni Ujian Keterampilan Sekolah Menengah Atas California (CHSPE) setara dengan ijazah SMA reguler. Setahun kemudian, dia mendapat gelar sarjana dalam studi pendidikan di bidang pendidikan dasar dari Western Governors University, sekolah online yang menawarkan program akselerasi.

Park hanya tinggal di rumah saat menempuh pendidikan hukum karena sebagian besar mata kuliah adalah studi independen.

“Lulus ujian Pengacara Negara Bagian di usia berapa pun merupakan prestasi yang luar biasa dan melakukannya di usia 17 tahun benar-benar luar biasa,” kata Leah Wilson, direktur eksekutif State Bar of California.

Dia lulus dari NWCULaw dengan gelar Juris Doctor of Law pada Juni. Sebulan kemudian dia mengikuti Ujian Pengacara California selama 2 hari. Ujian ini  hanya diadakan dua kali setahun, terdiri atas lima pertanyaan esai dengan durasi 1 jam, satu tes kinerja 90 menit, dan 200 pertanyaan pilihan ganda.

Soal adaptasi, Park menyadari memiliki pengalaman berbeda dengan rekan-rekan kerjanya yang berusia lebih tua, meski kantor jaksa wilayah Tulare memberikan dukungan kepadanya.

“Saya banyak bertanya di tempat kerja dan mereka dengan senang hati menjawabnya. Saya juga belajar banyak dengan mengamati mereka,” katanya

Exit mobile version