EKONOMI

Nggak Ada Akhlak! Manajer BUMN Grepe-grepe Bagian Sensitif Anak Magang, Korbannya Mahasiswi PTS di Semarang

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Semarang berinisial H, 21, diduga menjadi korban pelecehan. Terduga pelakunya adalah seorang manajer Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kota Semarang berinisial D.Merasa tidak terima, H didampingi kuasa hukumnya dari LBH Keadilan Joglosemar, Hartono, melaporkan D ke Polrestabes Semarang Rabu (20/11) lalu. Dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang, Jumat (22/11), Hartono menyebut, D yang merupakan manager Departemen Penyelamatan Aset BUMN bidang transportasi ini dilaporkan atas dugaan kasus asusila.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Pengaduannya terkait adanya tindakan pelecehan, asusila. Kami sampaikan surat pengaduan dan permohonan perlindungan hukum kepada Kapolrestabes Semarang, Cq Kasatreskrim, Cq Kanit PPA Polrestabes Semarang,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang Rabu (20/11).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Hartono membeberkan, kejadian yang dialami kliennya tersebut bermula saat korban dipanggil oleh D untuk ke ruangannya pada Senin (18/11) sekitar pukul 08.30 WIB.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Ketika di ruangan tersebut, korban mendapat perlakukan tidak senonoh dari D.

Berita Lainnya:
Kuasa Hukum Tom Lembong Heran Kejagung Tak Periksa Mendag Lain Era Jokowi yang Juga Teken Impor Gula
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Sebagai mahasiswi magang, dia menjadi korban perilaku arogan dari seorang level pimpinan, seorang manajer dengan cara dicium, digrepe, dipegang payudara, dan lain sebagainya. Pasca-kejadian memunculkan suatu trauma,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sementara, korban mengaku, awalnya tidak mengetahui ketika diminta masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia baru pertama kali masuk ke ruangan itu dan juga kali pertama bertemu dengan D.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Sebagai mahasiswi magang, ia menduga diminta untuk memperkenalkan diri pada pimpinan departemen. “Terus saya disuruh duduk, saya ditawari rokok. Saya sudah nolak berkali-kali, tapi tetap dipaksa. Habis itu, saya diajak ngomong yang macam-macam juga. Terus saya dipegang-pegang, digrepe-grepe,” katanya.

Merasa risih dengan perbuatan yang dialaminya, H kemudian berupaya untuk keluar ruangan dengan maksud menghindari D. Namun menurutnya, D tidak mengizinkan dan minta supaya tetap duduk di kursi di dalam ruangan tersebut.

“Saya tetap dipaksa di situ, suruh nemenin. Terus akhirnya, saya sampai dipegang pipi saya, langsung dicium. Tapi saya sudah nolak, bilang nggak boleh kayak gitu Pak,” jelasnya.

Berita Lainnya:
Prabowo Subianto Instruksikan 4 Kementerian Selamatkan Karyawan Sritex dari PHK

Tak hanya itu, H juga sempat diajak ke luar untuk menemani nongkrong sembari minum kopi. Ia juga dikasih uang untuk naik tranportasi online supaya tidak diketahui orang lain. Namun, semua itu ditolak oleh H.

“Dikasih Rp 50.000, ditawarin diajak ngopi, ini buat kamu naik Grab supaya tidak ada orang tahu. Tapi saya tolak, dia terus ngasih ke saya, sampai di tempelin di payudara saya,” bebernya.

Akhirnya, H memaksakan diri dan berhasil keluar ruangan tersebut yang pintunya tertutup namun tidak terkunci. Seketika itu, H mengungkapkan kejadian yang dialaminya ini ke mentor dan kepada pihak kampus perkuliahannya.

“Saya lapor langsung sama mentor saya di tempat magang. Lalu saya langsung pulang, lapor ke kampus juga langsung ditindaklanjuti. Kemudian lapor ke keluarga mintanya saya berhenti aja, nggak usah masuk lagi di situ. Dari kampus juga narik saya untuk nggak masuk lagi di situ,” jelasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya