BANDA ACEH – Ibunda Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari, Cristina Yun Abubakar, membagikan percakapannya dengan sang anak sebelum tewas ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok AKP Dadang Iskandar.Menurut Cristina, AKP Ulil Riyanto sempat bertanya kepada dirinya soal keinginannya keluar dari polisi.
“Kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, katanya ‘saya mau keluar dari polisi, apa mama mengizinkan?’,” katanya di rumah duka, Jumat (22/11).
Mendengar perkataan tersebut, Cristina meminta kepada AKP Ulil untuk tidak keluar dari kepolisian.
“Jangan keluar dari polisi, karena itu masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu. Syukuri apa yang Tuhan berikan,” katanya.
Cristina mengaku anaknya tidak memberitahukan alasan AKP Ulil ingin keluar dari kepolisian, terkait apakah mengalami tekanan di tempat tugas atau ada alasan lain.
“Tidak. Dia cuma bilang, ‘Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi’,” ungkap Cristina.
Setelah percakapan itu, Cristina mengaku dirinya selalu memikirkan perkataan AKP Ulil RIyanto.
“Jadi memang setelah itu saya selalu galau. Anakku di sana pasti dalam tekanan mungkin,” ujar dia.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Surhayono mengatakan ada penembakan sesama polisi di Solok Selatan yang menewaskan Kasat Reskrim Solok Selatan Ulil Ryanto Anshari.
Ia menyebut pelaku penembakan adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan, yang belakangan diketahui adalah AKP Dadang Iskandar. Penembakan disebut karena AKP Dadang tak setuju penegakan hukum yang dilakukan korban terkait kasus tambang ilegal galian C.
“Tadi malam ada peristiwa yang saya sudah sampaikan tidak terduga sebelumnya. Yaitu salah satu perwira polisi yang jabatannya adalah Kabag Ops itu melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji dan sangat tercela,” kata Suharyono kepada media di Padang, Sumbar, Jumat (22/11).
Suharyono menyebut peristiwa ini terjadi karena sikap Kabag Ops yang tidak terima terhadap penegakan hukum yang dilakukan korban terhadap tambang-tambang ilegal di Solok Selatan.
Ia juga memastikan Kabag Ops selaku pelaku penembakan telah menjadi tersangka. Dia telah menyerahkan diri tak lama setelah menembak korban.
“Dalam waktu tidak yang terlalu lama oknum tersangka ini juga menyerahkan diri ke Polda, dengan upaya-upaya tertentu dan sekarang secara intensif kami dalami apa motifnya,” kata dia.