NASIONAL
NASIONAL

Cerita Ibunda AKP Ulil Sebelum Anaknya Tewas Ditembak

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ibunda Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari, Cristina Yun Abubakar, membagikan percakapannya dengan sang anak sebelum tewas ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok AKP Dadang Iskandar.Menurut Cristina, AKP Ulil Riyanto sempat bertanya kepada dirinya soal keinginannya keluar dari polisi.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kalau tidak salah tiga bulan yang lalu, katanya ‘saya mau keluar dari polisi, apa mama mengizinkan?’,” katanya di rumah duka, Jumat (22/11).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Mendengar perkataan tersebut, Cristina meminta kepada AKP Ulil untuk tidak keluar dari kepolisian.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Jangan keluar dari polisi, karena itu masa depanmu. Itu kebaikan Tuhan buat kamu. Syukuri apa yang Tuhan berikan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Cristina mengaku anaknya tidak memberitahukan alasan AKP Ulil ingin keluar dari kepolisian, terkait apakah mengalami tekanan di tempat tugas atau ada alasan lain.

Berita Lainnya:
Menteri Ara Marah-Gebrak Meja Gara-gara Surat Lambat ke Kejagung
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Tidak. Dia cuma bilang, ‘Iya, Ma. Terima kasih banyak. Nanti saya cerita. Nanti saya cerita lagi’,” ungkap Cristina.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Setelah percakapan itu, Cristina mengaku dirinya selalu memikirkan perkataan AKP Ulil RIyanto.

“Jadi memang setelah itu saya selalu galau. Anakku di sana pasti dalam tekanan mungkin,” ujar dia.

Kapolda Sumatera Barat Irjen Surhayono mengatakan ada penembakan sesama polisi di Solok Selatan yang menewaskan Kasat Reskrim Solok Selatan Ulil Ryanto Anshari.

Ia menyebut pelaku penembakan adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan, yang belakangan diketahui adalah AKP Dadang Iskandar. Penembakan disebut karena AKP Dadang tak setuju penegakan hukum yang dilakukan korban terkait kasus tambang ilegal galian C.

Berita Lainnya:
Kunker Presiden Prabowo ke Abu Dhabi, Momen Wartawan Istana Shalat Jumat di Masjid Jokowi

“Tadi malam ada peristiwa yang saya sudah sampaikan tidak terduga sebelumnya. Yaitu salah satu perwira polisi yang jabatannya adalah Kabag Ops itu melakukan perbuatan yang sangat tidak terpuji dan sangat tercela,” kata Suharyono kepada media di Padang, Sumbar, Jumat (22/11).

Suharyono menyebut peristiwa ini terjadi karena sikap Kabag Ops yang tidak terima terhadap penegakan hukum yang dilakukan korban terhadap tambang-tambang ilegal di Solok Selatan.

Ia juga memastikan Kabag Ops selaku pelaku penembakan telah menjadi tersangka. Dia telah menyerahkan diri tak lama setelah menembak korban.

“Dalam waktu tidak yang terlalu lama oknum tersangka ini juga menyerahkan diri ke Polda, dengan upaya-upaya tertentu dan sekarang secara intensif kami dalami apa motifnya,” kata dia.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya