“Selama operasi militer, kami menargetkan Pangkalan Udara Nevatim dari musuh Israel di wilayah Negev, yang terletak di selatan Palestina yang diduduki,” kata Saree pada Jumat.
Dia menambahkan bahwa operasi itu dilakukan dengan rudal balistik hipersonik ‘Palestina 2’ dan berhasil menyasar targetnya.
“Operasi Angkatan Bersenjata Yaman akan berhenti hanya ketika invasi Jalur Gaza dihentikan, blokade dicabut dan agresi terhadap Lebanon dihentikan,” kata Yahya Saree menekankan.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka untuk perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan Perlawanan Palestina di wilayah itu melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentahkan di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 27.948 orang dan melukai 67.459 orang lainnya, berakhir.
Amerika Serikat dan Inggris pada bulan Desember mengumumkan koalisi militer untuk menargetkan Yaman untuk mendukung Israel.