Sementara itu, bagi warga seperti Situmorang dan Usman, perjalanan panjang mereka ke Jakarta adalah bentuk perjuangan mencari keadilan. Meski kecewa, mereka masih menyimpan harapan bahwa laporan mereka akan didengar dan ditindaklanjuti.
“Kalau nanti gak ada perubahan, ya kita gak tahu lagi harus ke mana,” ujar Situmorang, menutup kisahnya dengan nada penuh keraguan.
Program ini masih memiliki peluang untuk diperbaiki. Namun, jika tidak segera dievaluasi, “Lapor Mas Wapres” hanya akan menjadi beban baru bagi masyarakat yang sudah terpinggirkan.