NASIONAL
NASIONAL

Pantas Rusia Mengamuk, Rudal Ukraina yang Dipasok Inggris Rupanya Hantam Bunker Perlindungan Putin

BANDA ACEH – Serangan besar Rusia menggunakan rudal balistik ke wilayah Ukraina rupanya dipicu oleh serangan Ukraina yang menargetkan fasilitas kepresidenan Rusia di wilayah Kursk.Serangan Ukraina pada Rabu (20/11/2024) itu dilaporkan situs militer BM, menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris.

Penargetan itu rupanya menghantam fasilitas perlindungan (bunker) bagi kepresidenan Rusia, yang kini ditempati para petinggi militer Rusia dan Korea Utara.

Rusia mengamuk lalu meluncurkan dengan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang menargetkan Ukraina, sehari setelah serangan Ukraina itu, Kamis (21/11/2024).

“Rudal-rudal itu, yang memiliki reputasi presisi dan kemampuan jarak jauh, dilaporkan telah menyerang sebuah bangunan dengan pusat komando bawah tanah di mana pejabat kunci Rusia dan mungkin militer Korea Utara ditempatkan,” tulis ulasan BM, dikutip Sabtu (23/11/2024). 

Ulasan itu menjabarkan, indikasi awal, termasuk puing-puing yang ditemukan di lokasi, menunjukkan kalau rudal yang digunakan memang adalah Storm Shadows buatan Inggris, ketimbang rudal sejenis dari Prancis, rudal SCALP.

Seorang pejabat Barat mengkonfirmasi serangan ini menandai pertama kalinya Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Serangan ini juga menjadi sebuah langkah yang direstui Amerika Serikat (AS), di mana Washington sudah memberikan Ukraina akses ke rudal ATACMS jarak jauh hanya beberapa hari sebelumnya. 

Menurut laporan Rusia, sebanyak 12 rudal diluncurkan ke wilayah Kursk pada hari Rabu, mencapai target dengan presisi yang menghancurkan.

Clash Report, mengutip sumber-sumber lokal, mengungkapkan kalau target yang disasar Storm Shadow Ukraina itu kemungkinan adalah fasilitas keamanan tinggi, yang diyakini menampung pos komando pasukan Rusia di wilayah tersebut.

Struktur ini dilaporkan sebagai bunker cekung yang digunakan oleh kepemimpinan Rusia, dengan klaim kalau lokasi itu juga berfungsi sebagai basis operasi untuk komandan militer Korea Utara yang kini berperang untuk Rusia. 

Fasilitas bawah tanah ini, yang terletak di dekat desa Marino, telah lama dikabarkan menjadi tuan rumah operasi militer penting bagi kedua negara.

Sebelumnya, situs BM melaporkan bahwa fragmen rudal, ditandai dengan lambang “Storm Shadow”, ditemukan di dekat desa Marino, yang terletak di jalan raya E38 di Kursk.

Sebuah foto yang dibagikan di media sosial oleh Clash Report mengkonfirmasi penemuan itu, dengan sepotong puing-puing jelas dicap dengan nama Storm Shadow.

Bukti ini mendukung klaim bahwa Ukraina sekarang secara aktif menggunakan senjata canggih ini untuk menargetkan infrastruktur penting Rusia di tanah air mereka, hal yang memancing Rusia menggunakan senjata mutakhir mereka ke wilayah Ukraina.

Rudal Storm Shadow, yang awalnya diberikan kepada Ukraina untuk digunakan dalam perbatasannya sendiri, adalah senjata yang tangguh, yang mampu menghindari sistem pertahanan udara modern.

Dengan jangkauan hingga 250 mil, rudal ini dirancang untuk menyerang jauh di belakang garis musuh dengan akurasi yang tepat.

Persetujuan Inggris untuk mengerahkan Storm Shadows terhadap target Rusia menandakan perubahan besar dalam ruang lingkup serangan balasan Ukraina, yang memungkinkan Kiev untuk mencapai aset bernilai tinggi dan terlindungi dengan baik yang sebelumnya berada di luar jangkauan.

Seorang ahli pertahanan Ukraina, menulis untuk publikasi Defense Express, mencatat bahwa skala serangan terhadap fasilitas Kursk menunjukkan kehadiran komandan Rusia berpangkat tinggi, termasuk jenderal dari Rusia dan Korea Utara.

Publikasi tersebut menyoroti bahwa sejumlah besar rudal yang digunakan – beberapa dilaporkan ditembakkan dalam  operasi yang sama – lebih lanjut menunjukkan target militer yang signifikan berada di jantung serangan.

Penggunaan rudal Storm Shadow Ukraina di wilayah Rusia tidak hanya signifikan karena ketepatannya tetapi juga karena konsekuensi Politik.

Pejabat pertahanan Inggris telah lama berhati-hati tentang penggunaan persenjataan canggih seperti itu, dan ini menandai eskalasi penting dalam konflik.

1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya