Tegas! Ini Pesan Keluarga AKP Ulil Ryanto untuk Kapolri Listyo Sigit, Singgung Soal Pengkhianat Polri dan Produk Gagal Polisi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH –  AKP Ulil Ryanto Anshar atau yang telah resmi diberi kenaikan pangkat luar biasa menjadi Kompol Anumerta dimakamkan hari ini, Minggu (24/11/2024) di Taman Makam Siri Na Pesse, Makassar.Perwira polisi yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan itu menjadi korban polisi tembak polisi. AKP Ulil Ryanto dihabisi oleh rekan kerjanya yakni AKP Dadang Iskandar.

Jasad AKP Ulil Ryanto ditemukan dengan kondisi kepala terluka parah di parkiran Mapolres Solok Selatan sekitar pukul 00.43 WIB.

Diketahui, setelah menembaki AKP Ulil Ryanto, AKP Dadang Iskandar sempat melanjutkan aksinya memberondong peluru ke rumah dinas Kapolres Solok Selatan Arief Mukti.

Entah karena merasa bersalah, ketakutan, atau hal lainnya, akhirnya AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri ke polisi di hari yang sama sekitar 03.00 WIB.

Hari ini, AKP Ulil Ryanto dimakamkan dengan cara kedinasan. Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiyawan Wibisono turun langsung sebagai Inspektur Upacara pemakaman.

Di dalam acara pemakaman, pihak keluarga korban memberikan pesan ini untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Disampaikan oleh paman korban, Brigjen TNI Elphis Rudy, keluarga AKP Ulil Ryanto memberikan pesan agar Kapolri tidak dikalahkan dengan pengkhianat.

Ia merujuk pada sosok AKP Dadang Iskandar yang diduga membunuh juniornya sendiri demi membekingi tambang ilegal.

“Kami mohon jangan kalah dengan pengkhianat Polri, pengkhianat bangsa, pengkhianat rakyat,” tegas Elphis.

“Jangan kalah dengan produk gagal,” tambah dia.

Elphis menyebut pembunuh keponakannya itu adalah produk gagal di dunia kepolisian karena tindakannya tidak mencerminkan jiwa polisi yang melindungi.

Sebaliknya, pelaku polisi tembak polisi itu nampaknya tidak ragu untuk membunuh orang lain demi melindungi sesuatu yang ilegal.

Ia yakin AKP Dadang Iskandar sudah biasa mengeksekusi orang lain tanpa ampun. Bahkan, rekan kerjanya sendiri tega dihabisi dengan cara mengerikan.

“Dengan mudahnya mengeksekusi tanpa ampun seorang yang tidak waspada, sudah sangat terbiasa,” ujar dia.

Di tengah perasaan duka dan amarah, pihak keluarga pun berusaha untuk ikhlas dengan kepergian perwira berusia 34 tahun itu.

Kepergian AKP Ulil Ryanto di tengah menjalankan tugas menjadi suatu kebanggaan bagi keluarganya.

“Kami bangga dengan integritasnya,” tegas Elphis.

Lebih lanjut, pihak keluarga pun berharap agar pelaku polisi tembak polisi itu diberi hukuman sesuai dengan tindakannya.

Exit mobile version