NASIONAL
NASIONAL

Pariwisata Israel Lumpuh Permanen, 90 Hotel Tutup, Andalkan Pengungsi Yahudi yang Dihajar Hizbullah

image_pdfimage_print

Pihaknya juga menekankan bahwa kini situasinya IDF masih jauh dari kata ‘selesai’.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Ia mencatat sentimen tersebut tidak hanya dibicarakan oleh para pemukim Israel di utara dan tentara zionis yang bertempur di Lebanon selatan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Namun juga oleh penduduk Tel Aviv, mengutip Channel 12.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Tidak diragukan lagi bahwa pencapaian Israel semakin berkurang seiring berjalannya waktu, sementara pencapaian Hizbullah semakin meningkat,” bunyi laporan di Channel 12.

Senada dengan itu, penasihat strategis Barak Sari mengatakan bahwa Hizbullah tengah bergerak menuju perang gesekan yang berkepanjangan.

Berita Lainnya:
Saudi-Iran Kian Mesra, Israel Terancam?

“Israel kurang siap menghadapi konflik jenis ini, karena negara itu berupaya untuk kembali ke keadaan normal dan memulihkan ekonomi serta masyarakatnya.”

Sementara itu Moshe Davidovich, kepala Forum Pemukiman Garis Depan Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki, menggambarkan keadaan tenang yang aneh bercampur dengan kepanikan ekstrem.

Hal itu disebabkan oleh intensitas serangan roket dan pesawat tak berawak dari Lebanon selama tiga hari terakhir.

Davidovich mengatakan bahwa kepanikan dimulai dengan serangan pesawat tanpa awak, dan itu sekarang telah menjadi rutinitas.

Berita Lainnya:
Politikus PDIP Tantang Pemerintah Teken Perppu soal Perampasan Aset

“Seiring berjalannya waktu, tekanan Hizbullah terus meningkat,” ujarnya, mengutip Al Mayadeen.

“Kami ingin membawa para pemukim kembali ke utara , tetapi ketenangan harus dipulihkan terlebih dahulu. Situasinya masih sangat sensitif, dengan ketegangan yang meningkat sangat tinggi,” lanjutnya.

Davidovich juga menyatakan bahwa wilayah utara telah berada dalam keadaan kekacauan besar dalam beberapa hari terakhir.

Davidovich menyatakan para pemukim (Israel) tidak merasa aman, dan mereka juga tidak yakin dapat kembali ke rumah mereka, karena mereka

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya