BANDA ACEH – Lima warga Dusun Kobarung, Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, tewas tragis di dalam sumur pada Kamis (28/11/2024).
Kejadian ini diduga disebabkan oleh gas beracun yang terperangkap di dalam sumur akibat proses perendaman bambu untuk penjemuran tembakau.
Kejadian bermula ketika dua korban, Hosen (50) dan Samsuri (60), berusaha menguras sumur menggunakan mesin penyedot air untuk mengangkat potongan bambu yang telah lama direndam.
Saat Hosen turun ke dalam sumur, ia tiba-tiba lemas dan terjatuh.
Melihat kondisi tersebut, Samsuri berusaha membantu, namun justru mengalami nasib yang sama.
“Pertama Hosen turun ke dalam sumur, tiba-tiba lemas dan tergeletak. kemudian Samsuri ingin membantu Hosen, namun keduanya juga tergeletak di dalam,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Saat itu, keluarga berteriak histeris meminta tolong kepada tetangga.
Beberapa warga, termasuk Sai Azi dan Zainollah, yang mendengar teriakan tersebut bergegas menuju lokasi untuk menolong.
Namun, alih-alih menyelamatkan, mereka juga terjatuh dan lemas di dalam sumur.
“Salah satu dari keluarganya juga ada yang mau menolong, namun yang terkahir tidak diizinkan oleh yang lain,” ceritanya.
Setelah kelima korban tergeletak di dalam sumur, warga setempat berusaha mengangkat mereka menggunakan tali.
Saat diangkat hidung korban sempat mengeluarkan darah, setelah diangkat korban dibawa ke rumah sakit.
Kelima korban segera dibawa ke Rumah Sakit Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Namun, mereka dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Pihak keluarga langsung meminta agar jenazah dibawa pulang ke rumah duka.
Kapolsek Pademawu, Inspektur Polisi Satu Iptu D. Riawanto, menjelaskan kelima korban diduga menghirup gas beracun yang berasal dari rendaman bambu di dalam sumur.
Saat korban turun, mereka menghirup udara bercampur racun yang mengakibatkan bau sangat menyengat.
Pantauan di lokasi, kedalaman sumur diperkirakan sekira 4 meter.
Keluarga korban tampak berduka dan menangis histeris di rumah duka, yang berjarak antara 100 hingga 300 meter dari lokasi kejadian