NASIONAL
NASIONAL

Mengapa PDIP Bisa Kalah di Jateng, Pengamat Singgung Mesin Politik, Jokowi, dan Prabowo

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya pengaruh dukungan (endorsement) Joko Widodo dan Prabowo Subianto kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin.PDIP pada Pilkada Jawa Tengah 2024 mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, sementara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Besarnya dominasi mesin Politik koalisi pengusung Luthfi-Taj Yasin sebesar kurang lebih 75 persen, yang didukung oleh political endorsement Jokowi dan Prabowo. Dukungan itu memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan politik, termasuk para donor logistik untuk all out memenangkan Luthfi-Taj Yasin,” kata Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Berita Lainnya:
Gerindra Akan Kaji Usulan Pemilihan Kepala Desa Lewat Partai Politik
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei konsisten menunjukkan perolehan suara Luthfi-Taj Yasin unggul di posisi terbanyak. Hasil hitung cepat sementara Charta Politika per Kamis pukul 12.25 WIB menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 58,44 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,56 persen suara.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dari hasil hitung cepat sementara Indikator, Luthfi-Taj Yasin mendapatkan 58,31 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,69 persen suara. SMRC, dalam hasil hitung cepat sementaranya, menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,16 persen suara, dan Andika-Hendrar 40,84 persen suara.

Terlepas dari dukungan itu, kekalahan PDIP di Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng, diyakini juga karena karakter pemilih di provinsi itu diisi kelompok santri, yang direpresentasikan dalam pasangan Luthfi-Taj Yasin.

Berita Lainnya:
Kapolsek Ipda MI dan Kanit Reskrim Polsek Baito Dicopot

“Karakter pemilih Jawa Tengah yang mana wilayah pantura (pantai utara Jawa) didominasi oleh masyarakat santri, yang lebih mendukung representasi kandidat nasionalis-santri yang tercermin di Luthfi-Yasin.  Jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini,” kata Umam.

Sementara kandidat yang diusung PDIP, Andika-Hendrar, keduanya merepresentasikan kelompok nasionalis.

“Dengan demikian, kekuatan KIM yang di-back up oleh Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah, ditambah lagi constraint (tantangan) utama yang dihadapi calon PDIP pada Pilkada Jawa Tengah ini adalah faktor sangat terbatasnya waktu sosialisasi, termasuk untuk melakukan penetrasi ke segmen santri di Jawa Tengah,” kata Umam.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya