BANDA ACEH – Festival tahunan Desember Kopi Gayo 2024 resmi dibuka pada Sabtu, 30 November 2024, di Taman Arboretum Taman Seni Budaya, Bener Meriah.
Dengan tema “Kopi,” acara ini memasuki tahun kedelapan sejak pertama kali diselenggarakan pada 2016. Festival ini menjadi ajang untuk merayakan budaya, seni, dan keunikan kopi Gayo yang telah diakui dunia.
Pembukaan Desember Kopi akan dihadiri langsung Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, yang turut menyaksikan ribuan pengunjung memadati lokasi acara.
Festival ini akan berlangsung selama 20 hari tersebut, menampilkan kekayaan seni dan tradisi masyarakat Gayo, mulai dari pertunjukan budaya, seni kopi, hingga edukasi tentang pariwisata dan lingkungan.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah pertunjukan didong kopi tepuk runcang, sebuah seni khas Gayo yang kali ini dimainkan oleh 200 penepok didong dan empat ceh maestro yang degelar pada pembukaan Desember Kopi 2024.
Selain itu, dalam pembukaan kegiatan tersebut, juga akan diberikan penghargaan kepada 13 kreator kopi yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan kopi Gayo khusunya di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Menurut Ketua Komunitas Desember Kopi Gayo, Fikar W Eda, festival ini tidak hanya merayakan kopi sebagai identitas budaya, tetapi juga mendukung pembangunan berbasis kopi, pariwisata, dan pelestarian lingkungan.
“Kami ingin wisatawan tidak hanya menikmati kopi Gayo, tetapi juga terpesona dengan keindahan alam dan budayanya,” kata Fikar kepada Tribungayo pada Jumat (29/11/2024).
Selain itu, Festival ini juga memperkenalkan inovasi baru di bidang pariwisata oleh komunitas Desember kopi, yaitu peluncuran becak wisata yang akan disokong oleh Kementerian Pariwisata.
Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan para pengemudi becak mengenai sejarah dan budaya lokal, sehingga mereka dapat menjadi pemandu wisata baru.
“Kita menyadari salah satu angkutan kota yang tersedia di kota ini (Takengon) adalah becak, kita mendapat support dari kementrian pariwisata yang menyediakan beberapa atribut kepada 10 pebecak, mudah-mudahan ini dapat terus berkembang,” kata Fikar W Eda.
Kemudian, Beragam kegiatan seni turut memeriahkan festival, seperti konser tradisional ling teganing yang akan digelar di Galeri Kopi Indonesia dan pertunjukan bunyi frekuensi 432 di Gua Prasejarah Putri Pukes.
Di Lukup Penalam, juga akan digelar kegiatan “Kekeberen Putri Ijo” yang akan dipadukan dengan upaya pelestarian habitat burung bangau yang menjadi daya tarik wisatawan di objek wisata Lukup Penalam.
“Lukup Penalam ini juga habitat bangau, mudah-mudahan kita rawat habitatnya sehingga bagau tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan,” sebut Fikar.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan Desember Kopi ini merupakan wujud kepedulian terhadap kopi Gayo yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
festival ini membawa misi besar untuk merawat kopi Gayo melalui seni dan budaya, sekaligus memperkuat posisinya sebagai simbol kehidupan masyarakat Gayo.
“Di gayo, kopi ini telah menjadi kehidupan bagi masyarakat dan identitas bagi masyarakat gayo,dari kopi untuk sekolah, naik haji dan sebagainya, inilah menjadi misi kegiatan sebagai upaya merawat kopi gayo melalui seni,” pungkas Fikar.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, menyapikan pemerintah kabupaten Aceh Tengah sendiri sangat mendukung pelaksanakan program Desember Kopi Gayo di Aceh Tengah, program ini telah menjadi agenda tahunan yang dinilai mampu meningkatkan kunjungan wisata ke kabupaten berhawa sejuk tersebut.
“Tentu kita sangat mensuport pelaksanaan pestival Desember kopi gayo ini karena ini sudah menjadi agenda tahunan, karena kita ini bukan mengharapkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah ini namun lama tinggalnya,” ucap Subhandhy.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan semacam ini pada akhir tahun, dapat mendorong wisatawan untuk hadir dan tinggal lebih lama ke Kabupaten Aceh Tengah, sehingga dapat mendulang berbagai sektor ekonomi di bidang pariwisata selain dari pada kopi itu sendiri sebagai komoditas unggulan masyarakat setempat.