Keok di Jateng, Jatim, Banten, Sumut, dan Sulut, PDIP Siap Gugat ke MK

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy mengatakan, partainya siap mengungkapkan pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di sejumlah daerah Pilkada Serentak 2024 dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Gugatan dilayangkan PDIP ke MK di provinsi yang kalah.”Kami melihat bahwa telah terjadi TSM di Jawa Tengah, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Banten, dan Jawa Timur. Kami sedang kumpulkan data-data tersebut,” kata Ronny Talapessy dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

ADVERTISEMENTS
ad41

Ronny mengungkapkan, pihaknya juga menemukan ketidaknetralan aparat keamanan pada Pilkada Serentak 2024. Selain itu, ia menuding, penjabat (pj) kepala daerah yang mengganti camat di beberapa wilayah untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tertentu.

ADVERTISEMENTS

“Terjadi juga pj kepala daerah di Jawa Tengah. Hal-hal seperti ini akan kami break down, kemudian menyampaikan ke Mahkamah Konstitusi melalui permohonan kami,” ujar Ronny.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, MK sudah tegas memutus perkara 136 terkait dengan sanksi pidana terhadap pejabat daerah dan anggota TNI/Polri. Ronny pun berharap, MK bisa menjadi penjaga konstitusi terakhir dalam menyikapi temuan-temuan ini.

ADVERTISEMENTS

“Kami berharap sekali nantinya di persidangan PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum) di Mahkamah Konstitusi, hakim bisa melihat secara luas, tidak hanya terpatok pada pasal per pasal, tetapi bagaimana Mahkamah Konstitusi bisa mengembalikan demokrasi,” ujar Ronny.

Dalam catatan Republika.co.id, calon gubernur (cagub) PDIP memang banyak bertumbangan pada pemilihan gubernur (pilgub). Kebetulan pula, PDIP kalah dari cagub yang diusung Gerindra, misalnya di Jateng, Jatim, Banten, Sumut, dan Sulut.

Kalah di provinsi strategis…

Pada Pilgub Jateng 2024, paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul telak atas paslon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Hasil hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) untuk Pilgub Jateng 2024, mencatat Luthfi-Taj Yasin unggul di angka 59,09.

Di Jawa Timur setali tiga uang. Paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak meraih 59,6 persen suara berdasarkan hitung cepat Poltracking Indonesia. Khofifah-Emil yang maju diusung Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, dan sejumlah partai lain mendapatkan restu Prabowo Subianto.

Mereka pun mengungguli paslon Tri Rismaharini-Gus Hans dengan perolehan suara 31,45 persen. Paslon yang diusung PDIP tersebut kalah secara merata di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jatim.

Di Banten juga sama. Cagub Andra Sony-Achmad Dimyati Natakusuma unggul di hitung cepat KedaiKOPI dengan suara 55,16 persen. Andra merupakan ketua DPD Partai Gerindra Banten yang sempat tidak diunggulkan.

Sedangkan kandidat lainnya yang lebih diunggulkan, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi hanya memperoleh 44,84 persen suara. Ade yang menjabat ketua DPD PDIP Banten harus menelan kekalahan pahit pada pesta demokrasi kali ini.

Di Sumatra Utara (Sumut), kader Gerindra juga berjaya. Sumut adalah provinsi di luar Jawa dengan suara terbesar. Bobby Nasution-Surya unggul dengan meraih 62,79 persen suara berdasarkan hitung cepat Indikator.

Bobby adalah kader Partai Gerindra yang sebelumnya berasal dari PDIP kala maju Pilwalkot Medan 2020. Sedangkan paslon yang diusung PDIP, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala harus menerima suara 37,21 persen.

Cagub yang diusung Partai Gerindra juga unggul telak di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Paslon Andi S Sulaiman-Fatmawati R meraup 76,10 persen menurut hitung cepat Indikator. Sedangkan paslon yang diusung PDIP Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad hanya mengumpulkan 23,90 persen suara.

Kader Gerindra juga menang pada Pilgub Sulawesi Utara (Sulut). Paslon Yulius Selvanus-Victor Mailangkay mendapatkan 36,48 persen suara merujuk hitung cepat Charta Politika. Paslon yang didukung Partai Demokrat, Elly Engelbert Lasut-Hanny J Pajouw di urutan kedua dengan perolehan suara 32,00 persen.

Di posisi buncit paslon yang diusung PDIP Steven Kandouw-Alfred Denny Tuejeh dengan 31,52 persen suara. Padahal, gubernur Sulut dua periode sebelumnya adalah Olly Dondokambey yang merupakan bendahara umum DPP PDIP.

Exit mobile version