NASIONAL
NASIONAL

Lagi, Tukang Ojek di Papua Tengah Tewas, Ditikam OTK di Dekat Bandara Enarotali Paniai Timur

BANDA ACEH  – Kasus kekerasan terhadap tukang ojek kembali terjadi di Papua Tengah.

Akbar Fetli (24), tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) di ujung Bandara Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024) pukul 06.30 WIT.

Sebelumnya, 2 tukang ojek tewas ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Kamis (21/11/2024) lalu.

Keduanya diduga ditembak OPM pimpinan Kelenak Murib di Kampung Weni, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, saat ini personel Polres Paniai telah melakukan penyelidikan terkait penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya korban. 

“Peristiwa penganiayaan terjadi di ujung Bandara Enarotali Paniai. Saat ini personel Polres Paniai telah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” ungkap Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan yang diterima Tribun-Papua.com, Jumat (29/11/2024) malam.

Berdasarkan keterangan dari saksi bernama Mustrip (57), korban tiba-tiba dibacok oleh dua orang tak dikenal. Korban seketika roboh.

Kapolres Paniai Kompol Deddy A Puhiri menyebut, Mustrip mengetahui kejadian itu saat mengantar penumpang ke ujung Bandara Enarotali.

“Mustrip kemudian menengok ke sebelah kanan. Ternyata yang jatuh dari motor adalah rekan sesama tukang ojek dan dalam keadaan tergeletak. Tubuh korban dibacok dua orang tak dikenal menggunakan sebilah parang,” kata Deddy.

Berikut beberapa barang bukti yang diamankan di antaranya:

Satu unit sepeda motor Honda Revo warna hitam dengan nomor polisi PA 4955 KL

Dua buah jaket warna abu-abu dan biru

Baju kaus warna ungu

Celana kain panjang warna biru dongker

Satu buah peci warna biru hitam

Satu buah sebo warna hitam

Satu pasang sarung tangan

Satu pasang sepatu boots

Satu buah celana pendek warna merah maroon

Satu buah dompet

“Saat ini pihak kami telah melakukan pencarian terhadap pelaku. Kami juga mengimbau masyarakat setempat agar jika ada orang yang mencurigakan untuk langsung dilaporkan ke Polres Paniai,” pesannya. 

2 Tukang Ojek Tewas Ditembak OPM

Sebelumnya, dua tukang ojek, Imran dan Asrun tewas ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Kamis (21/11/2024).

Jenazah Imran dan Asrun Eko Putra dievakusi ke Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Minggu (24/11/2024). 

Keduanya diduga ditembak OPM pimpinan Kelenak Murib di Kampung Weni, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Evakuasi jenazah dari Sinak menggunakan dua pesawat Dabi PK-DPL dengan pilot Kapten Boyke dan Pesawat Alda PK-DLT dengan Pilot Kapten Rowan.

Kedua korban ditembak saat akan mengambil motor milik korban Imran yang dipinjam masyarakat Sinak bernama Enangup dan Tambak.

Imran mengalami luka tembak di bagian pipi kiri tembus kanan, luka sabetan parang d ibahu kiri dan kepala bagian belakang, jari tengah tangan kanan serta luka lebam di wajah.

Sedangkan korban Asrun Eko Putra mengalami luka tembak di pipi sebelah kiri tembus ke kanan, luka tembak di bagian bagian perut serta luka sabetan parang di paha dan ditelinga.

Jenazah Imran dan Asrun Eko Putra akan diberangkatkan menuju rumah duka di Makassar, Minggu (24/11/2024) menggunakan pesawat Batik Air.

Kedua korban ditembak karena dianggap sebagai agen intelijen militer Indonesia yang telah memasuki zona merah atau wilayah perang OPM.

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara mengatakan, sebelumnya Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak Jaya menggunakan 2 unit sepeda motor dan satu unit ambulance bergeser dari Kota Mulia menuju Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

“Jadi korban ada tindakan medis sekaligus pengecekan luka-luka di RSUD Mulia. Korban telah dievakuasi ke Timika selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing,” tandasnya. 

Kronologis Kejadian

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno mengatakan insiden pembunuhan ini berawal dari saksi berinisial TT yang melihat anggota KKB wilayah Puncak bernama Kalenak Murib tengah bersama anggota KKB lainnya di lokasi.

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya