BANDA ACEH -Tim pemenangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada DKI Jakarta dianggap gagal mengantarkan jagoannya menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029.
Disinyalir, hal itu terjadi karena mereka merasa besar didukung banyak partai dan meremehkan lawannya.
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto merespons beberapa hasil quick count lembaga survei yang memperlihatkan suara RK-Suswono kalah dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Doel).
“Meski didukung mayoritas parpol bukan berarti RK-Suswono dapat menang. Faktanya hasil real count jauh dari harapan timses,” kata Hari kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu, 1 Desember 2024.
Meskipun dipimpin mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, partai politik (parpol) pendukung RK-Suswono diisi orang-orang yang jago memimpin tapi tidak mau dipimpin. Sehingga konsolidasi pimpinan parpol tidak tegak lurus dengan akar rumputnya.
“Tentunya ini kegagalan konsolidasi tim pemenangan mengantarkan RK-Suswono. Kata ‘remeh’ tentunya menjadi persoalan karena didukung koalisi parpol gemuk,” pungkas Hari