BANDA ACEH – Andi Prabowo ayah dari GRO, siswa SMK di Semarang yang tewas ditembak polisi ngaku kerap didatangi sang anak dalam mimpinya.
Bukan hanya satu kali sang anak hadir di mimpinya, melainkan hampir setiap hari.
Diketahui sepekan sudah kasus penembakan yang menewaskan GRO berlalu namun keluarga masih memendam kesedihan.
Terlebih baru-baru ini, Jumat (29/11/2024) dilakukan proses ekshumasi di TPU Bangunsari, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen untuk mengungkap kematian GRO.
Setiap Hari, GRO Datang ke Mimpi Sang Ayah
Bude GRO, Diah Pitasari menceritakan ayah GRO, Andi Prabowo setiap hari didatangi sang putra dalam mimpinya.
“Kata ayahnya itu Gamma tiap hari datang (ke mimpi), mungkin karena peluru masih di dalam tubuhnya Gamma,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (29/11/2024).
Ia menambahkan saat jenazah GRO berada di RS Kariadi, pihak keluarga mendengar bahwa peluru masih bersaran di dalam tubuh GRO.
“Pas di Kariadi memang infonya peluru masih di tubuhnya Gama, ini sekalian dikeluarkan, kasihan Gamma,” ungkapnya.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Sudah Ditandai Komisi III
Ditemui setelah proses ekshumasi, Kabiddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agustinus mengatakan terkait keberadaan peluru pada jenazah GRO, pihaknya meminta untuk menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter forensik.
“Besok, hasilnya kita serahkan ke penyidik, dan saya juga belum dapat laporan hasil dari para dokter spesialis forensik yang terlibat,” ungkapnya.
Proses Bongkar Makam Siswa SMK Korban Penembakan Berlangsung 2 Jam
Proses ekshumasi dilakukan pada Jumat (29/11/2024) yang dimulai pada pukul 13.10 WIB.
Kemudian, proses ekshumasi selesai dilakukan pukul 16.15 WIB, dan jenazah GRO kembali dikebumikan.
Sebelumnya, petugas membongkar terlebih dahulu nisan yang didirikan diatas makam GRO.
Kemudian, makam digali dan jenazah diangkat ke permukaan untuk diperiksa oleh tim dokter forensik.
Setelah pemeriksaan selesai, jenazah GRO kembali dikebumikan.
Kabiddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agustinus mengatakan ada 5 dokter forensik yang ditugaskan untuk proses ekshumasi kali ini.
“Kita ada satu dokter forensik utama, yaitu Dokter Istikomah, kemudian berkolaborasi dengan dokter forensik Undip Semarang, UNS Solo, sama Unisula,” katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (29/11/2024).
Ekshumasi sedikit memakan waktu lebih lama, karena harus dilakukan pembongkaran nisan terlebih dahulu.
Agustinus menyebut tidak ada kesulitan saat proses pemeriksaan jenazah, meski telah dikubur salam sepekan.
Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
Sekadar informasi siswa SMK berinisial GRO tewas ditembak oknum polisi dari Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (Aipda RZ) di Jalan Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada Minggu (24/11/2024).
Saat ini Aipda RZ terjerat etik dan pidana dalam kasus penembakan yang menewaskan GRO.
Jerat pidana terhadap Aipda RZ kini sedang diselidiki kepolisian setelah keluarga almarhum GRO melaporkan Aipda Robig atas kasus pembunuhan dan penganiayaan ke Polda Jateng, Selasa (26/11/2024).
Aipda RZ juga telah ditahan di ruang tahanan Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kami sudah menindaklanjuti laporan itu lalu segera dilakukan penyelidikan oleh pihak penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, Kamis (28/11/2024) siang.
Aipda RZ diproses pula terkait pelanggaran kode etik kepolisian dan akan segera dilakukan sidang.
“Ada dua yang akan dilakukan pemeriksaan Aipda R yaitu kasus kode etik kepolisian dan proses kasus hukum atau tindak pidananya,” ucap Artanto.
Terkait sidang etik, kata Artanto, bakal dilakukan secepatnya karena kasus ini menjadi atensi berbagai pihak.
Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng tengah melakukan proses pemberkasan sidang.
“Nanti ankum (atasan hukum) dari Polrestabes Semarang,” ujar dia.
Sebaliknya, dalam kasus pidana status Aipda RZ masih terperiksa.