Reuni Akbar 212 Digelar Besok di Monas: 15 Ribu Orang Disebut Hadir, Prabowo juga Diundang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 kembali digelar besok pada Senin (2/12/2024) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENTS
ad41

Dalam edisi kali ini, reuni akbar diklaim bakal dihadiri oleh 15 ribu orang.

ADVERTISEMENTS

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua 1 Reuni Akbar 212 tahun 2024, Buya Husein.

ADVERTISEMENTS

Dia mengungkapkan jumlah massa yang akan hadir itu sudah tertuang dalam surat pemberitahuan yang diberikan kepada pihak kepolisian.

ADVERTISEMENTS

“Ya kita berharap massa yang datang sebanyak-banyaknya seperti reuni reuni sebelumnya, kalau kita berharap sama Allah kan kita berharap yang maksimal, walaupun kalau dipemberitahuan kita masukin 15 ribu. Kalau disurat pemberitahuan masuk ke kepolisian,” jelasnya pada Sabtu (30/11/2024).

Untuk lokasi Alhamdulillah sudah fix di Monas, tanggal 2 desember 2024 dimulai dari jam 2 dini hari sampai jam 8 pagi,” kata

Tak cuma puluhan ribu massa, Buya Husein juga mengatakan pihaknya akan mengundang tokoh islam dan tokoh Politik dalam reuni akbar besok.

Dia menjelaskan para tokoh yang diundang itu diharapkan dapat menjadi sosok yang mendamaikan setelah rangkaian Pemilu 2024 selesai digelar.

“Karena kita ini kan acara, acara sudah selesai Pilpres, Pileg, Pilkada, artinya sudah saatnya umat kembali merajut kesatuan, merajut persaudaraan,” tuturnya.

Dia menyebut pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Sihab bakal turut hadir dalam acara ini.

Selain itu, sambungnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah diundang untuk hadir.

“Bahkan termasuk pejabat negara pun kita undang, Prabowo kita undang, Dasco, Habiburokhman kita undang, ya banyak lah kita undang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Buya Husein mengatakan pihaknya mengimbau kepada seluruh peserta reuni akbar ini untuk tetap tertib dan mengikuti peraturan yang ada.

“Kita mengimbau kepada seluruh peserta untuk tertib dalam aksi tersebut,” ungkapnya.

Polda Metro: Hampir 2.500 Personel Gabungan Jaga Keamanan

Untuk sisi pengamanannya, Polda Metro Jaya bakal menerjunkan hampir 2.500 personel.

“Kekuatan personel pengamanan sebanyak 2.489 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan Sabtu (30/11/2024).

Ade Ary mengatakan pengamanan akan melibatkan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Pemprov Jakarta.

Adapun rinciannya adalah Satgasda sebanyak 1.937 personel, Satgasres 110 personel, dan BKO TNI Pemprov DKI Jakarta 442 personel.

“Sasaran pengamanan area Monas Jakarta Pusat,” uca Ade Ary.

Rekayasa lalu lintas di sekitar Monas diberlakukan secara situasional.

“Rekayasa lalu lintas bersifat situasional di lapangan,” ucapnya.

Lebih lanjut Ade Ary mengimbau agar massa menyampaikan aspirasi secara sejuk dan damai.

“Silakan sampaikan aspirasi secara sejuk dan damai, tidak ada ujaran kebencian dan provokatif yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas,” jelasnya.

Awal Mula Aksi 212

Sebagai informasi, adanya reuni akbar 212 itu berawal dari aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu untuk ‘menyingkirkan’ calon gubernur petahana DKI Jakarta saat itu yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dikutip dari Kompas.com, aksi ini digelar karena Ahok dinilai menodai agama Islam saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Ahok, dalam pidatonya, mengungkapkan bahwa ada sejumlah oknum yang memprovokasi masyarakat untuk tidak mendukungnya dengan dalih Surat Al-Maidah ayat 51 yang berbunyi:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin yang bagi sebagian mereka yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. 

Berikut kutipan pidato Ahok tersebut:

“Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu, nggak pilih saya karena dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Kalau Bapak Ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk neraka, dibodohin, begitu, oh nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi Bapak Ibu”.

Rekaman pidato Ahok itu pun viral di media sosial dan berimbas dirinya dilaporkan ke kepolisian atas tuduhan penistaan agama.

Selanjutnya, ribuan massa yang diorkestrasi oleh sejumlah ormas Islam itu kemudian menginisiasi aksi demo pada 2 Desember 2016 dengan tuntutan agar Ahok dipenjarakan.

Akhirnya Ahok pun dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara karena dianggap melangggar Pasal 156a KUHP dan berujung divonis 2 tahun penjara pada Mei 2017 lalu.

Kendati ‘tujuan’ sudah terpenuhi, namun aksi 212 rutin digelar tiap tahun setelahnya dengan agenda berbeda

Exit mobile version