AMERIKAINTERNASIONAL

AS Enggan Kembalikan Senjata Nuklir ke Ukraina

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak berencana mengembalikan senjata nuklir ke Ukraina. Pernyataan ini muncul setelah adanya spekulasi tentang kemungkinan pengembalian senjata tersebut ke Ukraina pasca runtuhnya Uni Soviet.“Hal itu tidak sedang dipertimbangkan, tidak sama sekali. Apa yang kami lakukan adalah meningkatkan kapasitas konvensional untuk Ukraina agar mereka dapat mempertahankan diri secara efektif dan menghadapi Rusia, bukan memberikan kemampuan nuklir kepada mereka,” ujar Jake Sullivan,  Penasihat Keamanan Nasional di Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Senin, 2 Desember 2024.

Berita Lainnya:
Pengamat: Panggilan Telepon Prabowo-Trump Penting, Menarik, dan Mencengangkan
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Keputusan Amerika Serikat ini merespons pernyataan artikel di New York Times bulan lalu, bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya, mengusulkan kepada Presiden Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum akhir masa jabatannya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Namun, Gedung Putih menegaskan fokus mereka adalah memperkuat pertahanan Ukraina dengan bantuan persenjataan konvensional.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sementara itu, keputusan tersebut juga mendapat perhatian dari Rusia pekan lalu. Dalam hal ini, pemerintah Rusia menyebut gagasan untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebagai “kegilaan mutlak” dan mengklaim bahwa mencegah skenario tersebut adalah salah satu alasan mereka mengirim pasukan ke Ukraina.

Berita Lainnya:
Proksi Iran Serentak Serang Israel, Rudal Hipersonik Yaman ke Nevatim, Hizbullah Incar Stella Maris
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sebelumnya, Ukraina telah mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet setelah kejatuhan negara tersebut pada tahun 1991. Namun, senjata-senjata itu diserahkan kembali melalui perjanjian Memorandum Budapest pada tahun 1994. 

Sebagai gantinya, Ukraina menerima jaminan keamanan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Namun, invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 membuat jaminan tersebut dipertanyakan.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya