BANDA ACEH – Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Tengah AKBP Helmi mengungkapkan hasil ekshumasi siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Ryzkinata Oktafandy, selaku korban penembakan oleh polisi.Dalam rapat bersama Komisi III DPR, Helmi menuturkan tim penyidik sudah melakukan ekshumasi terhadap Gamma pada Jumat pekan lalu.
“Proses ekshumasi sudah kita lakukan pada hari Jumat minggu lalu dengan membuktikan bahwa korban Gamma meninggal karena adanya proses penembakan,” kata Helmi di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Dia mengungkapkan pihaknya menemukan proyektil yang bersarang di bawah usus.
Proyektil itu kemudian diserahkan ke laboratorium forensik (labfor) Polda Jawa Tengah (Jateng) untuk dijadikan barang bukti.
“Pada saat ekshumasi ditemukan proyektil bersarang di bawah usus. Kemudian proyektil itu kita kirim ke labfor beserta barang bukti senjata api (senpi) yang sudah diamankan oleh Propam Polda Jateng,” ujar Helmi.
Helmi mengatakan hari ini tim dokter forensik dan pihak labfor akan memberikan keterangan mengenai senpi dan proyektil tersebut.
Sebagai informasi, peristiwa penembakan polisi terhadap tiga siswa SMKN 4 Semarang itu terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Mereka ditembak Aipda RZ saat melintas di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Polisi menyebut Aipda RZ menembak tiga siswa tersebut karena terlibat tawuran.
Di sisi lain, Gamma sebagai korban meninggal dikenal oleh guru dan kerabatnya sebagai siswa berprestasi. Gamma juga aktif sebagai anggota Paskibraka SMKN 4 Semarang.
Pihak sekolah menyatakan bahwa Gamma tidak memiliki catatan kriminal bahkan tawuran.