NASIONAL
NASIONAL

Presiden Korea Selatan Umumkan Darurat Militer

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-Yeol secara tiba-tiba mengumumkan status darurat militer di televisi nasional pada Selasa malam, 3 Desember 2024. Pada kesempatan itu, Yoon menuduh partai oposisi utama Korea Selatan bersimpati dengan Korea Utara dan melakukan kegiatan yang merugikan negara. 

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Yoon merujuk pada mosi dari oposisi Partai Demokrat, yang memiliki mayoritas di parlemen, untuk memakzulkan jaksa penuntut umum dan menolak usulan anggaran pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Presiden Korea Selatan itu menuduh oposisi berusaha mengubah negara menjadi “surga narkoba” dan menciptakan keadaan tidak teratur yang merugikan keselamatan dan mata pencaharian publik. 

Berita Lainnya:
Saat Bobby Nasution Diserang soal Isu Jet Pribadi pada Debat Ketiga Pilgub Sumut
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ia lebih lanjut mengklaim tindakan-tindakan ini telah melumpuhkan urusan negara dan mengubah Majelis Nasional menjadi sarang penjahat.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Majelis Nasional telah menjadi monster yang merusak demokrasi liberal, dan negara berada dalam keadaan yang genting, berada di ambang kehancuran,” tegasnya. 

Yoon menggambarkan darurat militer sebagai tindakan yang diperlukan untuk membasmi pasukan anti-negara pro-Utara yang tidak tahu malu ini.

Ia membenarkan keputusan tersebut sebagai hal yang penting untuk melindungi kebebasan dan keselamatan rakyat, memastikan keberlanjutan negara, dan mewariskan negara yang stabil kepada generasi mendatang.

Berita Lainnya:
Ketua KSPI Sebut Kenaikan UMP 6,5% Berlaku untuk Semua Daerah di Indonesia

“Kami akan melenyapkan pasukan anti-negara dan memulihkan negara ke keadaan normal secepat mungkin,” ujar Yoon untuk meyakinkan masyarakat.

Menurut penyiar lokal YTN TV, juru bicara parlemen sedang dalam perjalanan ke parlemen dan berencana untuk mengadakan sidang. 

Namun, kantor berita Yonhap melaporkan bahwa pintu masuk ke parlemen diblokir dan anggota parlemen tidak dapat masuk.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya