NASIONAL
NASIONAL

Anak Bunuh Ayah dan Nenek Kandung di Lebak Bulus Disebut Punya Penyakit Kejiwaan, Polisi Akhirnya Beberkan Faktanya, Rupanya…

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Polisi angkat bicara perihal isu yang menyebut bahwa anak bunuh ayah dan nenek kandung di Lebak Bulus miliki penyakit kejiwaan.Diketahui beredar kabar bahwa MAS, anak berusia 14 tahun yang tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan memiliki penyakit kejiwaan.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Menurut Kasie Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, tudingan tersebut tidak benar. Nurma membantah jika MAS disebut memiliki gangguan kejiwaan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Enggak ada (gangguan jiwa),” ucap Nurma, Selasa (4/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Bahkan, Nurma mengatakan MAS belum pernah sama sekali berobat ataupun menjalani perawatan terkait kesehatan jiwanya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Enggak, belum pernah,” kata Nurma.

Sebelumnya, MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku sakit hingga mendapat bisikan sebelum melakukan aksi. 

Berita Lainnya:
Motif AKP Dadang Iskandar Tembak Mati AKP Ryanto Ulil dan Incar Kapolres, Minta Tolong Tak Direspons

Bisikan tersebut, kata MAS, dia dengar saat kesulitan tidur.

“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

Namun demikian, keterangan awal korban terkait bisikan berujung pembunuhan ini terus didalami penyidik.

“Ini masih kita dalami, kita belum bisa ngambil kesimpulan kalau untuk motif,” jelas dia.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Sekuriti perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Guntur, mengungkapkan bahwa MAS pernah bilang bahwa dirinya sakit.

Menurut Guntur, MAS, bahkan mengucapkan kata ‘sakit’ berulang-ulang

“‘Saya sakit’, sakit apa? Kamu mabok? ‘Enggak, saya sakit’. Nggak tahu sakit apa. Apa gangguan jiwa, saya nggak tahu dah,” kata Guntur menceritakan percakapannya dengan MAS, kepada awak media sesaat setelah kejadian.

Berita Lainnya:
Melacak Jejak Pembunuhan Guru di Kampar, Polisi Ungkap Kondisi Korban

Sementara, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga MAS mengidap psikotik paranoid.

Menurut Adrianus hal itu karena berdasarkan pemeriksaan sementara polisi, MAS mengaku mendengar bisikan sebelum membunuh korban.

“Kalau (psikotik) paranoid itu ditandai dengan waham curiga ya, atau dengan kata lain waham (delusi) di mana berupa orang yang berbisik-bisik, orang yang menyuruh-nyuruh dia untuk membantai,” kata Adrianus, Minggu (1/12/2024).

“(Bisikan) orang yang mengatakan bahwa di depanmu itu ada musuh, atau di depanmu itu ada kucing yang bisa disembelih,” tambahnya.

Pada momen itu, MAS disebut tidak tahan dengan bisikan yang didengarnya, sehingga mengikuti instruksi itu.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya