NASIONAL
NASIONAL

Bocah Pembunuh Ayah dan Nenek Bantah Tertekan karena Dipaksa Belajar: Ini pengakuannya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  MAS (14) membantah membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) dan melukai ibunya AP (40) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dipicu tekanan belajar.Kepada polisi, MAS mengakui bahwa kedua orangtuanya memang selalu menyuruhnya belajar. Hanya saja, MAS menganggapnya sebagai hal yang wajar.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

“Ya kita bertanya karena banyak beredar dia dipaksa untuk belajar. Tetapi sejauh ini, setelah kita tanyakan, dia memang disuruh belajar, tapi dia itu sudah hal biasa bagi anak yang berkonflik dengan hukum ini. Jadi itu memang menjadi kebiasaan dari ibu bapaknya, dia disuruh belajar,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (3/12/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Nurma mengungkapkan, MAS juga tidak merasa tertekan meskipun selalu disuruh belajar oleh ayah dan ibunya. MAS pun mengaku tidak pernah ada paksaan.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“Memang disuruh dari bapak dan ibunya. Tapi dia tidak merasa ditekan, karena dia bilang ‘kalau saya belajar, saya pintar’. Itu yang diungkapkan anak yang berkonflik dengan hukum,” ungkap Kasi Humas.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

MAS juga bersaksi bahwa dirinya mengerjakan permintaan orangtua dengan senang hati termasuk saat disuruh untuk belajar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Kalau sejauh ini kita bertanya, kemudian dijawab oleh anak tersebut, dia bilang ‘ini bukan paksaan’. Jadi walaupun dia memang disuruh untuk belajar, tapi dia mengerjakan dengan senang hati,” ucap Nurma.

Berita Lainnya:
Sosok Aipda Nikson, Polisi yang Tega Bunuh Ibu Kandungnya di Bogor, Dihantam Menggunakan Tabung Gas
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Minta maaf ke ibunda

MAS juga menitipkan doa ibunda yang ditikamnya hingga nyaris tewas.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Di hadapan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan, MAS bertanya soal kondisi ibu, ayah, dan neneknya.

“Jadi anak yang berkonflik dengan hukum juga menanyakan keadaan ibu, bapak, dan neneknya. Dari penyidik sudah menyampaikan secara pelan-pelan, dari anak yang berkonflik dengan hukum juga sudah menerima,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (3/12/2024).

Nurma mengungkapkan, MAS juga berdoa untuk kesembuhan ibunya yang saat ini masih terbaring di ruang ICU Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Jakarta Selatan.

“Kemudian dia juga berdoa agar dia bisa bertemu dengan ibu dan ibunya segera sembuh. Itu yang didoakan. Kemudian dia minta disampaikan permohonan maaf ke ibunya,” ujarnya.

Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

“Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Nurma.

Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

“Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Nikita Mirzani Komentari Video Gus Miftah Rendahkan Yati Pesek: Gue Sakit Hati Dengarnya!

“Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

Nantinya, jelas Gogo, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. 

Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.

“Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu,” ujar Gogo.

Gogo Galesung mengatakan, kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

Kepada polisi, pelaku MAS lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.

“Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau. Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut,” kata Gogo.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya