Hasto berharap keberpihakan Parcok dalam politik segera dihentikan, utamanya dalam membawa menantu Jokowi, Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut.
Dia pun menilai Bobby punya cacat ketika menjadi Wali Kota Medan karena tidak bisa menyelesaikan pembangunan Lapangan Merdeka.
“Jadi, di Sumut jangan sampai hanya karena menantu Pak Jokowi maju, saudara Bobby Nasution, lalu segala cara dipakai, padahal kita lihat bagaimana untuk menyelesaikan Lapangan Merdeka yang sangat patriot pun sekarang menjadi berantakan, kemudian gelanggang remaja juga berantakan tidak bisa diselesaikan, ada persoalan moral,” kata Hasto.
“Itu jangan ditutup-tutupin dengan cara politik kekuasaan, biarkan rakyat menyampaikan secara bebas kehendakanya tanpa perlu intervensi,” sambung dia.
Hasto ke depan meminta kader PDIP di berbagai provinsi tak takut menghadapi tekanan Parcok karena rakyat punya kedaulatan menentukan pemimpin.
“Jadi, buat kader-kader Sumatera Utara Jawa Timur, Jawa Tengah Jakarta, Sulawesi Utara jangan takut dengan kepungan. Kita percaya bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Rakyat punya hati nurani,” katanya.
Para tokoh agama dan akademisi belakangan berani bersuara kritis dengan mengedukasi rakyat agar tidak memilih pemimpin berdasarkan uang.
“Kami mengapresiasi terhadap pendapat para tokoh-tokoh agama yang mengedukasi rakyat untuk tidak mudah tergoda, ya, oleh money politics dan beras yang kemudian tampaknya indah sesaat, tetapi di belakang kemudian bisa menciptakan kesengsaraan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait alias Ara, menyampaikan terima kasih atas dukungan Anies Baswedan untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Ara, dukungan Anies justru memacu semangat Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto untuk memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Dia menjelaskan selama ini Pramono memang mengklaim mendapat dukungan dari Jokowi dan Prabowo.
“Dengan Anies mendukung Pramono, datang kampanye ya kemarin ya, itu membangunkan macan tidur,” kata Ara.
Menteri Perumahan dan Permukiman ini mengibaratkan Prabowo dan Jokowi seperti macan.
“Sekarang sudah susah lagi dengan adanya Anies. Macan tidurnya itu yang selama tidur tenang-tenang, namanya Jokowi dan Prabowo,” ujar Ara.