Jokowi Jawab Begini Usai Sekjen PDIP Hasto Bertemu Felicia Tissue, Mantan Pacar Kaesang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo merespons pertemuan antara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dengan mantan pacar putra bungsunya yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, yakni Felicia Tissue.Hasto sebelumnya bertemua dengan Felicia dan juga ibunya. Bahkan Felicia juga sempat bertanya ke Hasto terkait dengan grativikasi. 

“Ya ditanyakan ke sana,” kata Jokowi sambil tersenyum, ketika menjawab pertanyaan wartawan, di sekitar kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis, 5 Desember 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlihat enggan menanggapi lebih jauh, soal pertemuan Hasto dan Felicia Tissue yang merupakan warga negara Singapura. Seperti diketahui, Kaesang menjalin hubungan dengan Felicia ketika keduanya menempuh pendidikan tinggi di universitas yang sama di Singapore University of Social Sciences.

Dalam pertemuan itu, Hasto tidak menyebutkan kapan dan tempat pertemuan. Namun, dia menyebutkan dalam pertemuan itu saling bertukar informasi berharga dengan Felicia maupun ibunya.

“Saya dihubungi karena dari Ibu Mei, mamanya Felicia, menghubungi saya dan mengatakan bahwa ketika keluarganya menjadi korban, maka mereka mengalah dan hanya memohon ia diberikan keadilan,” kata Hasto di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Hasto mengatakan, seharusnya rakyat Indonesia tidak boleh diperlakukan seperti itu. Meski tidak menyebutkan secara jelas bentuk perlakuan yang diterima Felicia, Hasto menyampaian mantan pacar Kaesang itu mencari keadilan. “Mereka kemudian bergerak dan menyampaikan banyak informasi kepada saya,” ujarnya.

Meski demikian, Hasto mengaku enggan mengungkapkan informasi berharga yang disampaikan Felicia beserta ibunya. Hasto menilai informasi yang disampaikan sangat rahasia. Karena itu politikus asal Yogyakarta ini memastikan informasi berharga itu akan digunakan PDIP dalam proses menegakkan kebenaran.

“Karena beliau-beliau ini juga terpanggil dengan melihat Indonesia yang begitu besar, dengan ide-ide kemerdekaan yang luar biasa sebagai bangsa besar, itu tidak boleh seharusnya diperlakukan seperti ini oleh keluarga Pak Jokowi,” katanya.

Exit mobile version