BANDA ACEH – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk memberantas jaringan narkoba internasional yang masuk ke Indonesia, khususnya sindikat Golden Crescent dan Golden Triangle.Kapolri mengatakan, hal ini juga disinggung dalam rapat koordinasi terkait penanggulangan narkoba bersama para pemangku kepentingan.
“Terkait dengan pengedar internasional yang masuk ke Indonesia ada dua, golden creascent dan golden triangle,” kata Kapolri di Rupatama Mabes Polri, Kamis (4/12/2024).
Kapolri mengatakan, dua sindikat besar tersebut menjadi sumber utama peredaran narkoba yang memasuki wilayah Indonesia.
Kapolri memaparkan bahwa prevalensi pengguna narkoba di Indonesia mencapai 3,3 juta orang.
Dari total penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang mencapai 192,9 juta jiwa, angka pengguna narkoba aktif didominasi oleh kelompok usia 25-49 tahun dengan prevalensi sebesar 2,42 persen.
Selain itu, pengguna di kalangan pelajar dan remaja usia 15-24 tahun tercatat sebesar 1,97 persen.
“Oleh karena itu, tentunya ini menjadi kesepakatan kita bersama bahwa terkait dengan pemberantasan narkoba ini betul-betul dilakukan dari hulu sampai hilir, mulai dari pencegahannya, penegakan hukumnya sampai dengan rehabilitasi,” jelas Kapolri.
Dalam upaya penanggulangan narkoba ini, Kapolri menekankan pentingnya sinergi antara pencegahan, penegakan hukum, dan rehabilitasi.
Ia mengingatkan bahwa undang-undang telah memberikan landasan yang jelas untuk rehabilitasi pengguna narkoba, seperti yang tertuang dalam Pasal 187 dan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 4 Tahun 2010.
“Terkait dengan masalah pencegahan dan juga rehabilitasi, tadi juga sudah disepakati bahwa sudah ada aturan di Pasal 187 terkait dengan masalah pengguna narkoba yang bisa direhabilitasi termasuk juga surat edaran MA No. 4 tahun 2010 terkait dengan pengguna narkoba yang bisa direhabilitasi,” jelasnya.
Kapolri juga menyatakan bahwa langkah-langkah tegas akan diambil untuk membongkar jaringan sindikat international.
Kapolri bilang, Penindakan terhadap peredaran narkoba menjadi prioritas utama Polri dalam menjaga generasi muda Indonesia dari ancaman narkoba.
“Tentunya ini juga nanti akan kita sosialisasikan agar tidak terjadi lagi perbedaan penafsiran, semuanya sama.