NASIONAL
NASIONAL

Korban Rudapaksa Agus Buntung Jadi 13 Orang, Mulai dari Mahasiswi hingga Anak Dibawah Umur

BANDA ACEH – Kasus rudapaksa yang dilakukan Agus Buntung (21) kini semakin menarik perhatian publik.Dalam hal ini, korban rudapaksa yang dilakukan Agus Buntung di kawasan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) diketahui telah mencapai 13 orang.

Yang mana, salah satu korban tindak asusila sosok penyandang disabilitas ini ternyata masih di bawah umur.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ade Latifa Fitri yang membenarkan bahwa Agus Buntung telah bertindak asusila.

Ade menuturkan bahwa korban yang bertambah menjadi 13 orang tersebut berdasarkan laporan dari pihak kepolisian.

Sebagaimana dikutip Pojoksatu.id dari akun media sosial platform X milik @Heraloebss pada Kamis (5/12/2024).

“Per hari ini kami sudah mengidentifikasi sejumlah 13 korban, beberapa korban memberikan keterangan kepada kepolisian,” ucap Ade.

Diketahui, kasus ini mencuat di media sosial usai Agus memberikan pengakuan bahwa dirinya dituduh menjadi pelaku rudapaksa.

Berdasarkan informasi beredar, tuduhan ini dilontarkan langsung oleh pihak Polda NTB yang mengkonfirmasi tindak kejahatan Agus.

Dalam keterangannya, pihak kepolisian menjelaskan bahwa dirinya berhasil melakukan rudapaksa dengan mengancam korban.

Dengan ancaman tersebut, Agus berhasil mempengaruhi korban untuk bersetubuh di sebuah penginapan kawasan Mataram.

“Polda NTB menetapkan Agus pria tunadaksa tanpa lengan, sebagai tersangka dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi,” jelas dikutip darin portal Pojoksatu.id

“Polisi menyebut Agus menggunakan komunikasi verbal untuk memengaruhi korban hingga membawanya ke penginapan di Mataram,” lanjutnya.

Namun, pernyataan pihak kepolisian justru langsung dibantah oleh Agus yang dituding melakukan hal bejat tersebut.

Agus menilai bahwa tuduhan yang dilayangkan oleh Polda NTB kepada dirinya tidak tepat sasaran.

Sebab, kondisi fisik Agus sangat tidak memungkinkan bahwa dirinya menjadi pelaku rudapaksa terhadap para korban.

“Saya tidak bisa mengerti bagaimana saya bisa melakukan kekerasan seksual atau pemerkosaan,” ucap Agus.

“Sedangkan saya tidak memiliki kedua tangan. Logika saja, bagaimana saya bisa buka celana atau buka baju sendiri,” lanjutnya. ***


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya