NASIONAL
NASIONAL

Pengakuan Korban Pelecehan Agus Buntung saat di Homestay Kamar No.6

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Polisi telah menetapkan tersangka terhadap I Wayan Agus Suartama (IWAS) alias Agus Buntung (21) atas dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah wanita di Nusa Tenggara Barat (NTB).Agus yang merupakan penyandang disabilitas tidak memiliki dua tangan itu dilaporkan oleh tiga orang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Mataram yang mengaku telah dilecehkan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Kasubdit Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) IV Dit. Reskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujewati mengatakan pelaku Agus ditetapkan sebagai tersangka setelah mendapat dua alat bukti yang cukup, ditambah lagi dengan keterangan lima orang saksi yang memperkuat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Lima saksi tersebut di antaranya seorang perempuan yakni teman korban berinisial AA, dan penjaga homestay berinisial IWK. Selanjutnya korban berinisial JBL, kemudian seorang perempuan yang nyaris menjadi korban berinisial LA, dan pria berinisial Y teman korban.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“Selain keterangan saksi ini, petugas dalam proses penanganan perkara juga melibatkan ahli psikologi dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) untuk pemeriksaan mendalam baik terhadap pelapor maupun tersangka,” ujar Ni Made.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Buntut dari laporan itu, belakangan diketahui korban pelecehan Agus terus bertambah. Hingga kini sedikitnya ada 13 perempuan mengaku dilecehan oleh Agus Buntung, bahkan ada yang masih di bawah umur.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Kronologi

Salah satu korban berinisial M (23) mengaku telah dilecehkan Agus. Dirinya memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang pernah dialami saat dipaksa melampiaskan hasrat Agus Buntung di dalam kamar nomor 6, sebuah homestay di kawasan Mataram, 7 Oktober 2024 lalu.

Berita Lainnya:
Andi Arief Masih Pemulihan Usai Operasi Transplantasi Hati: Doain Ya
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ungkapan itu disampaikan oleh pengacaranya, Andre Saputra yang mengatakan kliennya mendapat intimidasi dari Agus yang mengancam akan mengadukan masa lalu (kenakalan) korban ke orang tuanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“Pelaku bilang, ‘Kamu sudah terikat dengan saya jadi kamu tidak bisa kemana-mana. Saya sudah tahu asal usul masa lalumu, kalau kamu tidak mengikuti kemauan saya, saya akan memberitahu orang tuamu’. Korban merasa takut dan terintimidasi,” kata Andre.

Korban pun takut jika orang tuanya mengetahui masa lalunya maka akan kecewa dan membuat malu keluarga. Korban yang ketika itu masih bersama Agus, akhirnya menangis dan tak bisa berbuat apa-apa.

Selanjutnya Agus mengajak korban pergi ke homestay dengan dibonceng menggunakan sepeda motor korban. Sampai di lokasi, Agus juga meminta korban membayar sewa kamar untuk mereka.

Meski tak memiliki dua tangan namun Agus mahir menggunakan anggota tubuh lainnya, seperti mulut, gigi, serta kedua kakinya.

“Pelaku menggunakan gigi dan mulutnya untuk membuka dan menutup pintu kamar nomor 6 yang disewa,” kata Andre.

Di dalam kamar, korban sempat ingin menggagalkan keinginan pelaku tapi batal. Korban tidak berani lantaran Agus mengatakan, jika berteriak maka akan dinikahkan oleh warga karena kedapatan berduaan di dalam kamar.

Berita Lainnya:
Rohidin Mersyah Cs Mulai Tidur di Penjara

“Korban merasa takut,” ujarnya.

Korban yang terus dibayangi ancaman bakal diadukan orang tuanya dan juga tidak ingin dinikahkan oleh warga, akhirnya pasrah berada di dalam kamar. Korban mengakui kepiawaian Agus dalam menggunakan jari jemari kakinya.

“Agus membuka celana M menggunakan jari jemari kakinya. Untuk membuka legging menggunakan kaki. Korban menolak dengan gestur menoleh ke kanan kemudian menendang pelaku,” kata Andre.

Dari peristiwa yang dialami kliennya, Andre membantah apa yang disampaikan Agus adalah suka sama suka.

Agus Dijebak

Berbeda dengan keterangan yang disampaikan korban, Agus justru mengaku dijebak hingga muncul berbagai fitnah yang menjurus kepadanya.

Dirinya menjelaskan ketika itu ia diminta bantuan oleh seorang perempuan untuk diantar ke kampus berboncengan sepeda motor, namun malah diturunkan di homestay.

Agus yang juga seorang mahasiswa itu menegaskan tidak ada ancaman dari peristiwa itu, hingga keduanya masuk ke dalam kamar yang disewa.

“Sampai homestay itu dia yang bayar, dia yang buka pintu,” kata Agus kepada wartawan, Minggu (1/12/2024).

Bahkan Agus juga mengaku pakaiannya dilucuti oleh perempuan tersebut. Dirinya sengaja tak berbuat apa-apa karena kondisinya sudah tanpa busana.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya