LINGKUNGAN

Gempa Magnitudo 7,0 Guncang California AS, Peringatan Tsunami Berbahaya Dikeluarkan

BANDA ACEH –  Gempa bumi magnitudo 7,0 telah mengguncang lepas pantai California, Amerika Serikat (AS), pada Kamis waktu setempat atau Jumat (6/12/2024) WIB. Peringatan tsunami berbahaya pun dikeluarkan.Gempa dahsyat ini terjadi pada kedalaman hanya 10 kilometer (enam mil), hampir 100 kilometer barat daya Ferndale, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

“Berdasarkan parameter gempa awal tsunami berbahaya mungkin terjadi di pantai yang terletak dalam jarak 300 kilometer dari episentrum gempa,” bunyi peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Badan Cuaca Nasional di Honolulu, yang dilansir AFP.

Peringatan tersebut mencatat bahwa belum ada daerah yang dilanda gelombang tsunami, tetapi siapa pun yang berada di dekat garis pantai harus waspada terhadap kemungkinan bahaya.

Menurut USGS, sekitar 1,3 juta orang merasakan guncangan gempa tersebut, yang terjadi beberapa kali.

Ponsel berdering di seluruh wilayah, memperingatkan akan datangnya gempa dan memberi cukup waktu untuk bersiap dan berlindung.

Peringatan tsunami juga bergema bagi sedikitnya 5,3 juta orang di pesisir California dan Oregon, memperingatkan akan adanya gelombang besar, arus kuat, dan banjir pesisir yang dapat berlangsung hingga sore hari.

Setelah peringatan tersebut, kereta Bay Area Rapid Transit dihentikan sementara stasiun bawah tanah dibersihkan, sementara penundaan besar diumumkan di seluruh sistem, dan pemadam kebakaran San Francisco mulai membersihkan pantai.

Peringatan tsunami dicabut tak lama setelah tengah hari karena para pejabat mengumumkan risiko tertinggi telah mereda.

Beberapa daerah yang terkena dampak, terutama yang berbatasan dengan pantai dan baru-baru ini diguyur hujan, dapat rawan longsor, menurut data USGS.

Tidak ada laporan kerusakan langsung yang tersedia, tetapi USGS mengeluarkan “peringatan kuning” yang menandakan bahwa beberapa kerusakan mungkin terjadi dan dampaknya seharusnya relatif terlokalisasi.

“Secara keseluruhan, populasi di wilayah ini tinggal di bangunan yang tahan terhadap guncangan gempa bumi, meskipun ada bangunan yang rentan,” kata USGS, yang mencatat bahwa konstruksi batu bata menimbulkan risiko tertinggi.

Video setelah bencana yang diunggah secara online oleh wartawan lokal menunjukkan rak-rak toko kelontong berantakan dan gelas serta botol pecah berjejer di lantai bar. Warga membagikan gambar isi lemari yang telah dibuang ke banjir. Menjelang sore, hanya kerusakan kecil yang dilaporkan.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya