Sambil Terisak, Miftah alias Ta’im Mundur Diri dari Utusan Khusus Presiden, ‘Saya Belajar Menjadi Kesatria’

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Banjir protes dari masayrakat Indonsia, Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.Pria yang akrab disapa Gus Miftah ini resmi mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden. 

ADVERTISEMENTS
ad46

Hal ini ia sampaikan di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12) siang.

ADVERTISEMENTS

Dalam pernyataan itu, Miftah tampak beberapa kali terisak menahan tangis.

ADVERTISEMENTS

Ia mengawali pengundurang dirinya dengan membacakan surat Ali Imran ayat 26 terkait kekuasaan yang diberikan Allah. 

ADVERTISEMENTS

“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah dan istiqarah. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. ” ujar Miftah dilansir dari YouTube Tribun Jogja Official. 

ADVERTISEMENTS

Ia menyebutkan jika keputusan ini sebagai bentuk rasa cintanya kepada presiden Prabowo Subianto dan masyrakat Indonesia. 

ADVERTISEMENTS

“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang dalam kepada presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia.” tambahnya. 

ADVERTISEMENTS

“Keputusan ini bukanlah akhir atau langkah mundur melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam. Seorang berjiwa kesatria pernah berkata, kalau jabatan itu adalah titipan sementara, karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan. Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas hanya kedudukan semata, tapi mencakup seluruh ruang saya bisa memberikan manfaat.” terangnya. 

Miftah juga menambahkan pesannya untuk presiden Prabowo Subianto, mengucapkan terimakasih dan meminta maaf. 

Ia menyerbutkan jika dirinya tengah belajar menjadi seorang ksatria. 

“Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada saya. Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan yang bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme dan klub malam, telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh bapak presiden adalah anugerah luar biasa yang diberilakan Allah melalui bapak presiden Prabowo Subianto.” tambahnya. 

‘Saya mohon maaf kepada bapak belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan kepada saya. Sekali lagi saya mengucapkan terimaksih kepada bapak presiden, karena saya belajar menjadi seorang kesatria dari bapak presiden” jelasnya. 

Seperti diketahui, Miftah Maulana mendapat banjir hujatan dari netizen usai videonya mengolok seorang pedagang es teh, Sun Haji viral di media sosial. 

Saat itu ia mengisi pengajian di Kota Magelang yang dihadiri oleh ratusan jamaan. 

Sahabat Deddy Corbuzier tersebut dinilai merendahkan Sun Haji lantaran menertawakan sang pedagang dan menyebutknya ‘goblok’. 

Miftah Maulana mendapatkan teguran dari berbagai pihak, termasuk Partai Gerindra yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.

Ia juga langsung ditegur oleh Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya yang kemudian membuatnya langsung menemui Sun Haji. 

Lantaran kelakuannya tersebut, muncul pula petisi daring di Change.org. 

Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah. 

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Exit mobile version