Si Miftah alias Ta’im Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Prabowo: Beliau Sadar Salah Ucap, Ini Sikap Bertanggung Jawab

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Presiden RI Prabowo Subianto buka suara soal keputusan Miftah Maulana Habiburrahman untuk mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral mengolok-olok pedagang es teh.Ia mengaku belum melihat langsung. Namun, dia telah mendapatkan laporan bahwa Miftah telah mundur dari utusan khusus Presiden RI.

“Ya, tadi saya sendiri belum lihat langsung, tapi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

Menurut Prabowo, sikap Miftah untuk mundur dari jabatan usai polemik menghina pedagang es teh merupakan sikap bertanggung jawab dan ksatria.

“Komentar saya, saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan ksatria. Beliau sadar beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab daan beliau mengundurkan diri. Saya kira Kita hargai Sikap kesatria itu,” ujar Prabowo.

Prabowo menilai tidak ada maksud jahat dari Miftah. Menurutnya bahasa ceramah yang digunakan Miftah karena pergaulan Miftah.

“Saya kenal beliau, ya mungkin karena beliau memang bergaul dan sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat hina. 

“Tapi terlepas mungkin ya salah lah, salah ucap. Beliau sadar beliau salah, beliau bertanggung jawab. Beliau mengundurkan diri. Saya kira itu jelas,” kata Prabowo.

Sebelumnya, Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan Presiden Republik Indonesia.

“Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan penuh kesadaran saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan, 

“Setelah berdoa, bermuhasabah dan istikharah saya memutuskan untuk mengundurkna diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Gus Miftah di Ponpes Ora Aji miliknya di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat, 6 Desember 2024.

Miftah menjelaskan keputusan ini berdasarkan atas keinginan diri sendiri bukan karena adanya tekanan.

“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuhnya.

Gus Miftah pun dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prabowo pada pekan depan usai mundur dari utusan khusus Presiden RI.

“Saya akan ketemu dengan Bapak Prabowo minggu depan, baru dijadwalkan oleh Pak Seskab,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Miftah meminta maaf kepada Presiden Prabowo atas perbuatannya.

“Seorang berjiwa ksatria pernah berkata, kalau jabatan itu hanyalah titipan sementara, karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan,” imbuhnya.

“Karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan semata, tapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa memberikan manfaat,” lanjutnya.

Miftah pun berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah memberikan amanah dan kepercayaan kepadanya.

“Saya seorang anak yang berangkat dari jalanan, yang bergaul dengan kaum marginal, dunia preman dan club malam diangkat derajatnya setinggi tinggi nya oleh bapak presiden adalah anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada saya melalui perantara bapak presiden Prabowo Subianto. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada bapak presiden,” paparnya.

Exit mobile version