Si Miftah alias Ta’im Sambil Menangis: Ini Bukanlah Akhir

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Isak tangis mengiringi keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.Gus Miftah mengatakan, keputusan mundur itu dilakukan tanpa ada tekanan dari siapa pun. Kata-kata ini bahkan ia ulang sebanyak dua kali dengan nada bergetar sembari menangis. 

ADVERTISEMENTS
ad46

“Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun,” ujar Gus Miftah dengan nada bergetar di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

ADVERTISEMENTS

Ia beralasan, langkah mundur itu dilakukan karena rasa hormat kepada Presiden Prabowo Subianto. Gus Miftah memang telah ditegur Prabowo melalui Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya buntut diksi “goblok” yang ia lontarkan kepada pedagang es bernama Sunhaji.

ADVERTISEMENTS

Di sisi lain, Gus Miftah memaknai keputusan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden bukan sebuah akhir dari segalanya.

ADVERTISEMENTS

“Ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam,” sambungnya.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, sebuah jabatan hanyalah sebatas titipan sementara. Masih banyak sarana dan medium lain untuk berbuat kebaikan.

ADVERTISEMENTS

“Oleh karena itu sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa pengabdian kepada bangsa dan negara tidak terbatas pada jabatan dan kedudukan, tapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa memberikan manfaat,” demikian kata Gus Miftah. 

ADVERTISEMENTS
Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Exit mobile version