Ia mengkritisi Miftah Maulana yang tidak mampu mengontrol kata-katanya di ruang publik.
“Padahal fungsinya dia utusan khusus Presiden, satu dari 270 juta rakyat Indonesia untuk toleransi beragama dan pembangunan sarana ibadah dan lain sebagainya, baik nasional maupun internasional,” katanya.
Refly Harun pun menilai bahwa Miftah Maulana layak untuk dicopot bukan dijerat dengan UU ITE pasal penghinaan.
“Enggak setuju saya, apa-apa pasal penghinaan, dicopot udah bener menurut saya. Miftah Ini pelajaran bagi kita jangan suka melecehkan orang lain apalagi orang itu powerless tidak memiliki jabatan, rakyat kecil,” pungkasnya